Sosok Lansia di Depok yang
Tinggal Sebatang Kara Lansia di Depok Tewas Sudah 4 Hari, Jasadnya Ditemukan Saudara yang Berkunjung
CW ternyata tinggal sendiri di rumahnya dan diduga sudah meninggal empat hari sebelum jasadnya ditemukan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang lansia berinisial CW (74) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Singgalang, Kecamatan Cimanggis, Depok pada Sabtu (13/1/2024).
CW ternyata tinggal sendiri di rumahnya dan diduga sudah meninggal empat hari sebelum jasadnya ditemukan.
Jasad CW pun ditemukan oleh saudaranya yang ingin berkunjung.
Saat itu CW tak menjawab walau sudah dipanggil beberapa kali dari luar rumah.
Ketika saudaranya mengintip dari jendela. Ia melihat CW dalam kondisi sudah meninggal.
Jasad CW mulai membengkak lantaran sudah lebih dari satu hari meninggal dunia.
Dari keterangan keluarga, korban memiliki beberapa riwayat penyakit, yakni jantung, tuberculosis (TBC), dan infeksi pencernaan lambung yang sudah lama.
Dikutip dari Kompas.com, Kapolsek Cimanggis Kompol Judika Sinaga menduga kematian CW disebabkan karena sakit.
Dari hasil visum et repertum sementara, polisi menyimpulkan kematian CW kurang lebih sudah empat hari.
"Tubuh korban sudah membengkak saat ditemukan," kata Judika.
Polisi sudah memastikan tidak ada tanda-tanda penganiyaan di tubuh lansia tersebut.
"Korban memiliki riwayat penyakit antara lain jantung, TBC, Infeksi saluran pencernaan Lambung sudah lama," terang Judika.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, CW tinggal di rumah yang tampak tak terurus.
Di halaman rumah CW, ada barang-barang bekas yang menumpuk.
Halaman rumah CW dipenuhi dengan rumput liar yang tumbuh di sisi kiri dan kanan.
Suasana di sekitar rumah itu sangat sepi. Tidak ada tetangga CW yang keluar dari rumah.
Berdasarkan cerita dari seorang sekuriti bernama Yanto (65), korban sosok yang sangat tertutup.
Bahkan tak pernah berinteraksi dengan warga.

"Saya sudah jadi sekuriti sejak tahun 1990. Beliau warga lama enggak pernah interaksi sama tetangga," kata Yanto
Yanto mengetahui bahwa CW sudah lama tinggal sendirian di rumah tersebut.
Dulunya, kata Yanto, CW tinggal bersama istri dan anak laki-lakinya.
Namun diduga ada masalah keluarga, istri dan anaknya pergi dari rumah.
"Saya dengar dulu ada masalah keluarga, istri dan anaknya pergi dari rumah itu," ucap Yanto.
Yanto terakhir bertemu CW satu bulan yang lalu. Namun, CW tidak sama sekali menyapa Yanto saat itu.
"Terakhir sebulan lalu ketemu saya. Dia suka lewat depan pos sekuriti jalan kaki. Biasa saja enggak menyapa saya," ucap Yanto.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.