Sosok Lansia Sebatang Kara yang Tewas di Depok, 34 Tahun Tak Pernah Berinteraksi dengan Tetangga

Terkuak sosok lansia berinisial CW (74) yang hidup sebatang kara di rumahnya Jalan Singgalang, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Kompas.com/Rizky Sayhrial
Rumah lansia yang ditemukan tewas di Jalan Singgalang, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak sosok lansia berinisial CW (74) yang hidup sebatang kara di rumahnya Jalan Singgalang, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Diketahui pada Sabtu (13/1/2024) CW ditemukan kerabatnya AZ sudah meninggal dunia.

Jasad CW bahkan sudah membengkak.

Polisi menduga CW sudah meninggal empat hari sebelum akhirnya ditemukan.

Dia diduga meninggal karena sakit.

Kapolsek Cimanggis Kompol Judika Sinaga mengatakan, CW memiliki beberapa riwayat penyakit yakni jantung, tuberculosis (TBC), dan infeksi pencernaan lambung yang sudah lama.

Hal itu didapatkan dari keterangan AZ.

"Korban memiliki riwayat penyakit antara lain jantung, TBC, Infeksi saluran pencernaan Lambung sudah lama," terang Judika. Judika juga memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.


34 Tahun Tak Berinteraksi

Berdasarkan kesaksian sekuriti bernama Yanto (65), CW tidak pernah berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Ia mengatakan, CW sudah tinggal lama di wilayah itu.

"Saya sudah jadi sekuriti sejak tahun 1990. Beliau warga lama enggak pernah interaksi sama tetangga," kata Yanto dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.

Menurut Yanto, CW sudah lama hidup sendirian di rumah itu.

Bahkan, yang bersangkutan tidak pernah berinteraksi dengan tetangga sebelah rumahnya.

"Enggak sama sekali berinteraksi. Sama sebelahnya saja enggak ngobrol," tutur Yanto.

Yanto mengetahui, dahulu korban tinggal bersama istri dan anak laki-lakinya.

Namun, ia ditinggal karena masalah keluarga.

Lalu Ketua RT 03 RW 017 Cimanggis, Depok, Adit (40) mengatakan, CW selalu menutup pintu apabila diajak berkomunikasi dengan warga.

"Semenjak saya menjabat dari tahun 2022 lalu, RT dan RW berusaha untuk memperkenalkan diri dengan beliau, selama ini tidak pernah dibukakan pintu," kata Adit.

Tak hanya sekali Adit dan warga mencoba komunikasi dengan CW.

Bahkan, ia juga mencoba menghubungi nomor telepon CW yang terdaftar di sekretariat RT.

Namun, cara ini juga masih membuat korban bergeming.

"Kami selalu coba berkunjung pagi, siang, sore, dan malam tidak pernah dibukakan pintu oleh beliau," kata Adit.

Selain itu, Adit belum pernah melihat sosok CW. Dari catatan RT, status CW masih berkeluarga.

Namun, CW tidak sama sekali memberikan kabar bahwa dia tinggal sendiri di usia senjanya.

"Kalau dari catatan kami, beliau statusnya masih ada keluarga," terang Adit.


Tak Pernah Bayar Iuran

CW disebut tidak pernah membayar iuran sampah bulanan.

"Lucunya hampir tidak ada sampah dibuang dari rumah beliau. Dan sumbangsih uang lingkungan selama saya menjabat tidak pernah ada ya," ucap Adit.

Bahkan, Adit dan warga lain tidak pernah melihat CW membuang sampah atau membeli makanan.

"Ya paling tidak ke tukang sayur atau pulang bawa bungkusan sayur itu tidak ada," tambah Adit.

Adit menduga, melihat banyaknya barang bekas dan kardus yang ditumpuk di halaman CW, lansia itu kebingungan membuangnya.

Di sisi lain, halaman rumah CW juga dipenuhi dengan rumput liar yang tumbuh di sisi kiri dan kanan.


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved