Prostitusi Kos 28

Main Alus Oma si Muncikari Kos 28, Warga Sampai Tak Menyangka Ada Tempat Prostitusi di Lingkungannya

Warga di lingkungan RT 02 RW 01, Jatisampurna, Kota Bekasi tak menyangka kos-kosan di lingkungannya dijadikan tempat prostitusi. 

|

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, JATISAMPURNA - Warga di lingkungan RT 02 RW 01, Jatisampurna, Kota Bekasi tak menyangka kos-kosan di lingkungannya dijadikan tempat prostitusi

Arman Ketua RT setempat mengatakan, di lingkungannya cukup banyak berdiri kos-kosan dan rumah kontrakan tiga petak. 

"Lumayan banyak, kos-kosan aja itu ada kurang lebih tujuh di RT saya aja," kata Arman, Selasa (16/1/2024). 

Arman menjelaskan, rata-rata penghuni kosan tidak melapor ke pengurus lingkungan saat menempati hunian sewa tersebut. 

Hal ini yang menyulitkan pengurus lingkungan mendeteksi siapa saja penghuni kosan, termasuk Kos 28 yang menjadi tempat prostitusi Open BO pelajar. 

"Seharusnya kalau orang pengen diaku warga ya bahasanya warga yang baik seharusnya seperti itu lapor RT," ucap Arman. 

Hanya saja lanjut Arman, Kos 28 cenderung dekat dengan lingkungan. Warga mengenal pemilik kosan bernama Ana alias AT alias Oma. 

Oma merupakan tersangka kasus prostitusi daring pelajar SMA, dia berperan sebagai muncikari yang melakukan eksploitasi seksual terhadap korban berinisial AJR (15). 

Menurut Arman, Oma cukup aktif di lingkungan setempat sehingga warga tidak pernah curiga dengan aktivitas terlarang yang dia lakukan. 

"Kalau kita ada kerja bakti, karena dia (Oma) itu seorang wanita enggak bisa ikut kerja bakti dia kadang "pak ini (kasih uang) buat beli air" aktif artinya peduli cuma kan kita enggak tahu dia seperti itu (muncikari)," ungkap Arman. 

Sebagai pengurus lingkungan, Arman kerap menegur penghuni kos atau pengelolanya terkait aktivitas tak lazim. 

Misalnya kata dia, aduan masyarakat yang kerap melihat penghuni kosan menerima tamu lawan jenis dengan intensitas cukup sering dan berbeda-beda orang. 

"Warga pernah komplain banyak parkir mobil di jalan, terus ada perempuan keluar masuk lakinya beda-beda kalau pas awal-awal sekali dua kali saya sampaikan baik-baik ke pengelolanya," tegas dia. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved