Prostitusi Kos 28

Pengakuan Siswi SMA Dipaksa Oma Muncikari Jadi PSK Selama 2 Minggu di Bekasi: Sudah Layani 5 Pria

Dia mengaku dipaksa menjadi pekerja seks komersial (PSK) selama dua minggu lamanya dengan bayaran ratusan ribu sekali main.

|
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Tersangka kasus perdagangan orang berinisial AT alias Oma (52) dan D (18) di Polres Metro Bekasi Kota. 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Terungkap pengakuan siswi SMA setelah berhasil kabur dari tempat prostitusi berbalut indekos di kawasan Kranggan, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi

Remaja tanggung itu berinisial AJR (15). Dia mengaku dipaksa menjadi pekerja seks komersial (PSK) selama dua minggu lamanya. 

Seusai berhasil kabur, ia melaporkan pengalaman pahit yang dialaminya kepada pihak kepolisian. 

Kasus bisnis lendir itu pun berhasil terbongkar sekitar Oktober 2023 silam. 

Menurut pengakuan AJR, ia dipaksa melayani sebanyak lima pelanggan selama dua minggu lamanya bekerja di indekos itu. 

Dalam pengakuannya, satu pelanggan membayarnya sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu untuk sekali kencan. 

Karena tak tahan dengan paksaan si muncikari berinisial AT alias Oma, AJR memberanikan diri kabur di tempat prostitusi itu. 

Ia melaporkan kejadian ini ke Komisi Nasional Perlindungan Anak setelah berhasil kabur. 

Praktik ini kemudian dapat terendus dan dibongkar oleh pihak kepolisian Polres Metro Bekasi Kota. 

Pihak kepolisian membenarkan bahwa AJ yang mengadukan bisnis itu lalu membuat laporan polisi terkait kasus tersebut. 

"Korban yang melapor baru satu orang, kasus ini masih kami dalami, untuk korban anak lain usianya 17 tahun," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus. 

Main alus

Warga di lingkungan RT 02 RW 01, Jatisampurna, Kota Bekasi tak menyangka kos-kosan di lingkungannya dijadikan tempat prostitusi. 

Ketua RT setempat, Amran menyebut memang lingkungannya cukup banyak berdiri kos-kosan hingga kontrakan. 

Namun, kebanyakan penghuni tidak melapor ke pengurus lingkungan ketika menempati hunian sewa tersebut sehingga menyulitkan Amran untuk mengetahui kegiatan para penghuni.

Terkait sosok Oma, Arman menilai dia merupakan sosok yang cukup aktif di lingkungan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved