Cerita Kriminal

Luka di Lengan Jadi Penyemangat, Pak RT di Cilincing Makin Terpacu Hadapi Maling Meski Kena Tembak

Dua luka tembak di lengan Benyamin Pasang Rorre (52) mulai membiru 24 jam setelah penembakan.

Gerald Leonardo Agustino/ TribunJakarta.com
Ketua RT 03 RW 010 Semper Barat, Benyamin Pasang Rorre menunjukkan luka tembak yang dialaminya usai berhadapan dengan pelaku pencurian motor bersenjata api. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Dua luka tembak di lengan Benyamin Pasang Rorre (52) mulai membiru 24 jam setelah penembakan.

Sepasang luka di lengan kiri dekat ketiak itu dipamerkannya kepada wartawan di Mapolsek Cilincing, Jakarta Utara Selasa (16/1/2024) malam kemarin.

Sehari sudah Benyamin ditembak kawanan maling motor yang beraksi di dekat rumahnya pada Senin (15/1/2024) malam.

Penembakan berlangsung begitu cepat, sebelum akhirnya para pelaku kabur entah ke mana, sementara Benyamin harus dilarikan ke rumah sakit guna menangani lukanya.

Bagi Benyamin, dua luka tembak itu adalah pecutan untuk semakin semangat menghadapi para pelaku kriminal yang beraksi di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

"Aku tambah terpacu dengan masalah begini. Makanya dari dulu kalau ada kejadian-kejadian kayak gitu, pencurian gitu, aku pengen (menghajar pelakunya) dengan tangan saya sendiri," kata dia.

Benyamin adalah Ketua RT 03 RW 010 Kelurahan Semper Barat. Dia tinggal di Jalan Kemuning, RT 03 RW 010 Semper Barat dan menjadi ketua RT di sana sejak beberapa tahun terakhir.

Lingkungan tempat tinggal Benyamin bisa dibilang rawan pencurian motor. Keberadaan kontrakan dan kos-kosan di lokasi memancing pelaku pencurian untuk beraksi di sana.

Bahkan, dalam dua kasus terakhir, pelakunya membekali diri dengan senjata api. 

"Di situ (Jalan Kemuning) ada kontrakan sekitar 100 pintu. Jadi memang sudah berkali-kali ada pencurian motor," kata Benyamin.

Ketua RT 03 RW 010 Semper Barat, Benyamin Pasang Rorre menunjukkan luka tembak yang dialaminya usai berhadapan dengan pelaku pencurian motor bersenjata api.
Ketua RT 03 RW 010 Semper Barat, Benyamin Pasang Rorre menunjukkan luka tembak yang dialaminya usai berhadapan dengan pelaku pencurian motor bersenjata api. (Gerald Leonardo Agustino/ TribunJakarta.com)

November 2023 silam, dua pelaku pencurian motor sempat mencoba menggasak tunggangan milik penghuni kontrakan di Jalan Kenanga, yang hanya berbeda satu gang dengan Jalan Kemuning.

Kala itu, pelaku melepaskan tembakan berkali-kali hingga menembus kaca kontrakan setelah aksi mereka dipergoki.

Dari kasus November lalu, didapati peluru gotri yang hingga saat ini masih disimpan oleh Benyamin.

Benyamin tak menyangka kasus serupa bakal kembali terjadi pada Senin (15/1/2024) malam kemarin.

Sekitar pukul 19.30 WIB, Benyamin dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Jalan Kemuning setelah mengurusi laporan warga soal kasus pencurian di malam sebelumnya.

Tidak sampai 100 meter dari rumah, Benyamin menyaksikan keramaian warga yang berteriak-teriak ke arahnya.

Warga meneriaki maling motor yang baru saja dipergoki setelah beraksi di salah satu kontrakan.

Maling itu berlari ke arah Benyamin, membuat sang ketua RT segera mengambil ancang-ancang.

Benyamin dengan lekas memindahkan helm dari tangan kanannya ke tangan kirinya.

Sepersekian detik kemudian, Benyamin melayangkan pukulan kencang ke arah wajah pelaku, yang kemudian meleset mengenai leher.

"Begitu mau dekat ke saya, saya langsung ambil ancang-ancang. Saya pukul di leher belakang, tapi enggak jatuh dia," katanya.

Benyamin tak menyangka bahwa maling motor tersebut membawa senjata api.

Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembakkannya berkali-kali ke arah Benyamin.

Benyamin ditembak dari jarak 4 meter oleh pelaku yang kemudian melarikan diri.

"Dia cabut pistolnya, dia langsung dor dor saya, sambil membelakangi saya," katanya lagi.

Pelaku akhirnya kabur ke jalan raya tanpa berhasil diamankan warga.

Sementara itu, Benyamin segera dilarikan ke rumah sakit dengan luka tembak di lengan kirinya.

"Setelah ditangani di rumah sakit, saya sudah bisa pulang dan memang sudah berangsur-angsur pulih lukanya," ungkap dia.

Kekinian, polisi menemukan barang bukti peluru dari lokasi kejadian.

Sedikitnya ada dua butir peluru gotri berbahan logam yang didapati di sekitar kos-kosan.

Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragih mengatakan, pihaknya juga masih mendalami senjata api yang digunakan pelaku pada saat menjalankan aksinya.

"Sejauh ini kami amankan dua buah peluru yang mungkin diduga ini peluru yang mengenai luka dari Pak RT ya, ini gotri, berbahan logam," kata Fernando.

Seiring proses penyelidikan, pihak kepolisian tengah mengumpulkan rekaman CCTV dari sekitar kos-kosan tempat kejadian.

Di sisi lain, sejauh ini polisi baru memeriksa saksi korban yang tak lain adalah Benyamin.

Benyamin sudah dimintai keterangan terkait penyelidikan yang mengarah kepada kasus penganiayaan berat yang diatur dalam pasal 351 KUHP.

"Pak RT membuat laporan terkait dengan 351, penganiayaan berat, karena luka yang ditimbulkan akibat tembakan peluru ini cukup membuat bekas di tubuh Pak RT," jelas Fernando.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved