Cerita Kriminal

Lari dengan Tangan Terikat dan Daster Berantakan, Lansia di Surabaya Jadi Korban Perkosaan Rampok

Lansia berinisial TJC (56) berlari keluar dari rumahnya di rumah Jalan Simo Jawar, Sukomanunggal, Surabaya dengan kondisi yang memprihatinkan.

TribunJatim.com
Seorang lansia berinisial TJC (56) berlari keluar dari rumahnya dengan kondisi yang memprihatinkan, pada Rabu (17/1/2024) pukul 05.00 WIB. Ternyata TJC yang baru saja ditinggal mati suaminya, menjadi korban perampokan dan pemerkosaan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang lansia berinisial TJC (56) berlari keluar dari rumahnya di rumah Jalan Simo Jawar, Sukomanunggal, Surabaya dengan kondisi yang memprihatinkan, pada Rabu (17/1/2024) pukul 05.00 WIB.

Lansia pemiliki toko kelontong itu berlari dengan kondisi mulut dilakban dan tangan terikat tali rafiah.

Tak cuma itu daster yang dikenakan TJC juga acak-acakan.

Ternyata TJC yang baru saja ditinggal mati suaminya, menjadi korban perampokan dan pemerkosaan.

Dikutip TribunJakarta dari TribunJatim.com, korban hidup seorang diri karena selama pernikahannya tak dikaruniai anak.

Anam Priyanto Ketua RT setempat bersama tetangga TJC bernama Berta kemudian mengantarkan korban ke Mapolsek Sukomanunggal.

Lalu Anam mengungkapkan, korban mengaku kepadanya didatangi oleh pria misterius sekitar pukul 01.00 WIB, secara paksa.

Pria tersebut menjebol dua tumpukan loster beton sisi utara atau kiri dinding bangunan rumah berukuran 70 cm x 30 cm.

Selama pelaku bersusah payah menjebol loster tersebut, korban mendadak terbangun dari tidurnya, bergegas mencari perlindungan.

Bukan dengan keluar rumah untuk meminta bantuan pada seseorang.

Namun, korban memilih tetap bersembunyi di dalam satu-satunya kamar, dengan mengunci rapat kunci pintunya.

Ternyata, upaya tersebut tak membuat surut niat jahat pelaku.

Berkat dorongan paksa pelaku, kunci pengait pintu berbahan kayu jati kamar itu, akhirnya jebol juga.

Setelah pertahanan itu berhasil dijebol. Pelaku mulai melancarkan aksinya. Melumpuhkan korban dengan mengikat kedua pergelangan tangan, dan membekap mulut korban menggunakan selotip lakban.

Menurut Anam, setelah korban dilumpuhkan. Pelaku dapat leluasa mengambil harta benda korban seperti ATM, uang tunai sekitar Rp250 ribu, dan dua ponsel; merek Samsung dan Oppo.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved