Pengiriman Pertama Tahun 2024, BAZNAS Distribusikan 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

BAZNAS RI mengirimkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina menggunakan kapal perang KRI yang diberangkatkan dari Tanjung Priok, Kamis (18/1/2024)

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan bicara soal pengiriman pertama bantuan kemanusiaan untuk Gaza di tahun 2024, Kamis (18/1/2024). BAZNAS RI mengirimkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina menggunakan kapal perang KRI yang diberangkatkan dari Tanjung Priok, Kamis (18/1/2024) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI turut mengirimkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina menggunakan kapal perang KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang diberangkatkan dari Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (18/1/2024) hari ini.

Ini merupakan pengiriman bantuan pertama di tahun 2024 yang diberangkatkan melalui jalur laut.

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan mengatakan, total bantuan yang dikirimkan hari ini mencapai 60 ton.

"Tahap pertama dan kedua (di tahun 2023) 42 ton, kemudian hari ini 60 ton," kata Saidah di lokasi.

Saidah menjelaskan, bantuan yang dikirimkan masih terdiri dari kebutuhan-kebutuhan pokok yang diperlukan korban perang di Gaza.

Tak cuma makanan, BAZNAS juga mengirimkan pakaian dan perlengkapan musim dingin untuk Palestina.

"Bantuannya makanan dewasa, makanan anak, obat-obatan, tenda, hygiene kit, peralatan perempuan, pampers, termasuk peralatan musim dingin, seperti selimut, jaket, kupluk," kata dia.

"Itu kita mengirim hal-hal dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat Gaza. Ini pengiriman pertama di 2024 menggunakan kapal," sambung Saidah.

Bantuan kemanusiaan ini akan dikirimkan ke Mesir untuk selanjutnya didistribusikan melalui jalur darat ke Gaza.

BAZNAS sudah berkoordinasi dengan para relawan dan organisasi kemanusiaan di Mesir untuk memastikan bantuan sampai dengan aman ke Gaza.

"Kalo kita sudah punya gudang di Mesir, sekarang kapal berangkat, kami sudah mulai packing terus menerus di Mesir," ucapnya.

"Kita punya relawan di Kairo para penerima beasiswa di Al Azhar itu menjadi relawan kita, sedang mempersiapkan delapan kontainer. Pintu (Gerbang Rafah) dibuka langsung loading, pintu dibuka langsung loading," jelasnya.

Rute Pengiriman Lintasi Laut Merah

Dalam pelepasan bantuan hari ini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan para prajurit TNI AL untuk tetap waspada pada saat melakukan pengiriman.

Pasalnya, rute pengiriman bantuan akan melewati Laut Merah yang saat ini tengah menjadi zona konflik antara Houthi Yaman dengan Inggris-Amerika Serikat.

Prabowo mengingatkan bahwa jalur yang akan dilalui KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam pengiriman bantuan ini sangat berbahaya.

Namun, iya meyakini kapal perang pengirim bantuan itu akan tetap aman karena Indonesia termasuk negara nonblok.

"Tugas ini cukup berbahaya, karena mereka akan berada di kawasan perang, yaitu disekitar Teluk Aden atau Laut Merah. Bisa dikatakan lokasi perang terbuka," kata Prabowo.

Prabowo meyakini pasukan dari negara manapun yang berada di sekitaran Laut Merah tidak akan menganggap Indonesia sebagai musuh.

Terlebih ketika Indonesia dalam perjalanan pengiriman bantuan dan termasuk sebagai negara nonblok.

"Tetapi kita sebagai negara yang mendukung Palestina, kita tidak merasa bahwa kita punya musuh dari Yaman. Dan kita sebagai negara nonblok punya hubungan baik," tegas Prabowo.

Adapun pada hari ini Prabowo melepas bantuan dari berbagai pihak yang dikirimkan dengan kapal perang KRI Radjiman Wedyodiningrat-992.

Prabowo mengatakan, bantuan kemanusiaan ini merupakan yang kesekian kali dikirim oleh pemerintah Indonesia atas arahan Presiden Joko Widodo.

Prabowo kemudian menyemangati 214 prajurit yang akan dikerahkan di dalam kapal perang tersebut dalam proses pengiriman bantuan.

Ia mengucapkan selamat bertugas kepada para personel seraya mengimbau mereka tetap waspada dan percaya dengan komandan yang memimpin perjalanan.

"Kita memiliki solidaritas dan tanggung jawab kemanusiaan dengan saudara-saudara kita di Palestina. Untuk itu saudara harus waspada, saudara harus meyakinkan komandan Satgas dan komandan kapal akan memimpin saudara-saudara dengan sebaik-baiknya," tegas Prabowo.

KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat akan menempuh pelayaran sekitar 52 hari untuk mengirimkan bantuan.

Rute pelayaran akan mencakup perairan Jakarta menuju Belawan, berlanjut ke Al Arish dengan melintasi Jeddah, lalu balik ke Batam dan akhirnya kembali ke Jakarta.

Kemudian, berkoordinasi dengan organisasi kemanusiaan di Mesir, bantuan akan disebar ke Jalur Gaza, Palestina.

 

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved