Cerita Kriminal
Tampang Wanita Pembunuh Bocah 8 Tahun di Boltim, Lancar Berbohong Saat Cerita Terakhir Ketemu Korban
Padahal wanita berinisial AM itu merupakan dalang dari hilang dan meninggalnya bocah berusia 8 tahun bernama Tilfa Azahra Mokoagow.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sedang berbohong, seorang wanita di Desa Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara bisa terlihat santai ketika menceritakan kasus anak hilang yang tak lain adalah tetangganya.
Padahal wanita berinisial AM itu merupakan dalang dari hilang dan meninggalnya bocah berusia 8 tahun bernama Tilfa Azahra Mokoagow.
Bocah yang karib disapa Azahra itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah perkebunan.
Sebelum ditemukan tewas, Azahra dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Kamis (18/1/2024) sekira pukul 11:00 WITA.
AM rupanya sempat ditanyai Bupati Boltim, Sam Sachrul Mamonto ketika korban dinyatakan hilang.
Tiba di sebuah rumah, AM sempat salim terlebih dulu kepada Bupati Boltim sebelum duduk di sampingnya.
AM kemudian menceritakan detik-detik melihat korban sebelum menghilang.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, AM tampak sangat lancar berbicara di depan Bupati Boltim.
Padahal apa yang keluar dari mulutnya adalah kebohongan.
"Jam berapa anda melihat anak itu?" tanya Bupati Boltim dalam sebuah video yang diunggah Intagram Dramakuin.official.
AM mengaku melihat korban pada pukul 11:00 WITA berada di depan rumahnya.
"Dia bilang, bunda Zha (korban) mau ke tempat Ila. Jadi bareng sama aku, pas masukin anakku, korban cuma di depan pintu," kata AM.
Di sisi lain, Bupati Boltim mengaku sudah curiga sejak awal dengan cerita AM.
Pasalnya Bupati Boltim merasakan bau amis pada tubuh AM ketika berbicara dengannya.
Tak hanya itu, ucapan AM yang berbelit-belit makin membuatnya curiga.
Bupati Boltim pun akhirnya berkordinasi dengan Kapolres dan Danramil.

Apa motifnya?
Azahra nyatanya menjadi korban pembunuhan AM yang rumahnya masih berdekatan.
Bahkan menurut kabar beredar, AM masih memiliki hubungan darah dengan korban.
Saat dihadirkan di konferensi pers di Polres Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Jumat (19/1/2024), AM mengakui semau perbuatannya.
AM rupanya mengincar emas yang dipakai korban berupa kalung dan anting.
Setelah melakukan pembunuhan, emas itu dijual AM di toko dengan harga Rp 3 juta.
AM kemudian membelikan ponsel dan simcard.
Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi menjelaskan niat membunuh ini sudah direncanakan pelaku sejak tiga hari sebelumnya.
AM mempersiapkan pisau yang sudah diasah untuk menghabisi nyawa korban.
Sebelumnya untuk mengelabui aparat kepolisian AM sempat berpura-pura mencari jenazah korban.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.