Tembok Roboh di Tebet

Tembok Roboh yang Tewaskan 3 Orang di Tebet Ternyata Sudah Lama Miring, Korban Sempat Mengadu

Tembok SPBU Tebet yang roboh dan tewaskan tiga orang ternyata sudah lama miring. Menurut anak korban, ayahnya sempat mengadu ke sekuriti di lokasi.

TribunJakarta.com
Amri (42), anak dari pasangan suami istri yang tewas tertimpa tembok roboh di Tebet, Jakarta Selatan, saat diwawancarai di lokasi, Senin (22/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Tembok SPBU di Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, ternyata sudah miring selama bertahun-tahun.

Sebelumnya, tembok tersebut roboh hingga menewaskan tiga orang di lokasi kejadian, Minggu (21/1/2024) kemarin.

Ketiga korban tersebut yakni pasangan suami istri Sumedi Riyanto (80) danThio (74), serta anak perempuannya Ami Kusuma Dewi (35).

Sementara korban selamat dalam peristiwa ini, adalah Muhammad Fabian (8) yang merupakan anak dari Ami.

Amri (40) anak pasangan Sumedi dan Thio bercerita, tembok pembatas antara SPBU dan perumahan warga yang roboh menimpa orangtua serta saudara perempuannya itu sudah miring sejak enam tahun lalu.

"Memang temboknya ini sudah agak miring ini, sudah agak lama. Kurang lebih sudah lebih dari enam tahun," kata Amri kepada wartawan di lokasi, Senin (22/1/2024).

Kata Amri, sang ayah sempat mengadu tentang kemiringan tembok tersebut kepada seorang petugas sekuriti SPBU.

Kala itu ayahnya meminta agar keluhannya disampaikan kepada pihak pengelola SPBU. Namun sayang, aduan itu tidak ditindak lanjuti hingga akhirnya memakan korban.

"Kalau bapak saya bilang, perihal masalah tembok ini dia sudah pernah cerita, ngobrol-ngobrol biasa dengan sekuriti. Tapi saya nggak tahu sekuritinya pom bensinnya yang mana," ungkap Amri.

"Dia cuma menyampaikan 'tolong sampaikan ke pihak pengelola kalau tembok ini sudah pada miring dan juga itu pada retak-retak'. Tapi  sampai terjadinya makan korban ini, nggak ada (tindak lanjut) apa-apa," imbuh dia.

Ayah, ibu, dan adik perempuannya yang tewas dalam peristiwa robohnya tembok SPBU itu telah dimakamkan sejak Minggu (21/1/2024) malam.

"Keluarga saya dikuburkannya di TPU Jati Menteng Dalam dari semalam sekitar jam 23.30," ujar Amri.

Polisi selidiki penyebab robohnya tembok SPBU Tebet

Sementara itu, polisi masih terus menggali informasi untuk mengetahui penyebab robohnya tembok tersebut.

Hal ini dikatakan oleh Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi.

"Akan terus gali info seputar fakta peristiwa atau situasi sebelum peristiwa terjadi," kata dia, Senin (22/1/2024).

Selanjutnya kata Yossi, pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi termasuk karyawan SPBU dan warga sekitar.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Puslabfor Polri untuk mencari tahu penyebab robohnya tembok SPBU tersebut.

"Tentu dari SPBU adalah karyawan-karyawan yang memang menyaksikan atau mengetahui, itu pasti dimintai keterangan. Dari warga juga," ujar dia.

"Untuk mengetahui penyebab, kami akan dalami terus, koordinasi dengan Puslabfor Polri. Saat ini kami melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait penyebab robohnya tembok," bebernya.

Sebagai informasi, Yossi mengungkapkan korban Sumedi dan Thio saat kejadian berlangsung sedang berjualan.

Di saat yang bersamaan, Ami tengah berkunjung ke warung orangtuanya itu.

Ketiganya pun tewas usai tertimpa tembok yang roboh tersebut.

"Ketiga korban meninggal dunia sudah dibawa ke RSCM," ujar Yossi.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved