Viral di Media Sosial

Terkuak Momen Penangkapan Hasan Busri dan Adiknya Setelah Carok Tewaskan 4 Orang, Istrinya Histeris

Terkuak momen penangkapan pelaku carok maut Hasan Busri (39) dan adiknya Wardi (35) di Desa Bumi Anyar, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat (12/1/2024)

|
Kolase TribunBogor
Detik-detik penangkapan pelaku carok maut Hasan Busri (39) dan adiknya Wardi (35) di Desa Bumi Anyar, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat (12/1/2024) diungkapkan oleh kakak mereka, Abdul Rahman. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak detik-detik penangkapan pelaku carok maut Hasan Busri (39) dan adiknya Wardi (35) di Desa Bumi Anyar, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat (12/1/2024).

Hal tersebut dibeberkan oleh kakak Hasan Busri dan Wardi, Abdul Rahman.

 

Diketahui dalam carok maut, Hasan Busri dan Wardi menewaskan empat jagoan desa yakni Mat Tanjar (45), Najehri (42), Mat Terdam (26), dan Hafid (45).

Lalu setelah carok maut, Hasan Busri dan Wardi langsung lari ke kebun dekat rumahnya.

Abdul Rahman mengaku kala itu Wardi menelepon dan memintanya untuk datang ke kebun.

Kala itu menurut Abdul Rahman tubuh Hasan Busri dan Wardi gemetaran.

Mereka tak nyangka telah membunuh Mat Tanjar dan ketiga kerabatnya.

"Kenapa kamu lakukan itu, dek?," tanya Abdul Rahman pada kedua adiknya dikutip TribunJakarta dari YouTube TV One.

Saat itu Hasan Busri mengaku tak kuat menahan emosi lantaran dipukul oleh Mat Tanjar.

"Saya ndak kuat, saya dipukul katanya," ujar sang kakak menirukan ucapan Hasan Busri malam itu.

"Saya ndak punya salah apa-apa, saya cuma negor bilangnya mau ke mana kak," jelasnya lagi menirukan penjelasan Hasan Busri.

Namun Mat Tanjar saat itu naik pitam hingga turun dari motor lantas memukuli Hasan.

Sebagai kakak, perasaan Abdul Rahman saat itu langsung tak karuan.

Seusai menewaskan empat jagoan desa yakni Mat Tanjar (45), Najehri (42), Mat Terdam (26), dan Hafid (45) pada Jumat (12/1/2024), dengan tubuh yang gemetaran, Hasan Busri dan Wardi kala itu sangat mengkhawatirkan istri, ibu, dan anak-anaknya yang ada di rumah.
Seusai menewaskan empat jagoan desa yakni Mat Tanjar (45), Najehri (42), Mat Terdam (26), dan Hafid (45) pada Jumat (12/1/2024), dengan tubuh yang gemetaran, Hasan Busri dan Wardi kala itu sangat mengkhawatirkan istri, ibu, dan anak-anaknya yang ada di rumah. (YouTube TV One)

Pasalnya ia mengaku kenal dengan Mat Tanjar dan kerap bertegur sapa.

"Takut, gimana campur aduk ya," kata dia.

"Saling kenal tatap muka, biasa lewat," bebernya.

Setelah itu Abdul Rahman pun membawa dua adiknya itu pulang ke rumah ibunya untuk menyerahkan diri ke polisi.

Tak lama kemudian keduanya dijemput oleh polisi dari tim gabungan Jatanras Ditreskrimum dan Sat Reskrim Polres Bangkalan.

Menurut dia, saat itu ibu dan istri Hasan langsung menangis histeris.

"Waduh nangis, apalagi istrinya, ndak bisa dibayangkan, ibu juga nangis karena udah sepuh," kata dia.

Kemudian sebelum dibawa ke Polres Bangkalan, Hasan Busri menitipkan anak-anaknya kepada Abdul Rahman.

"Dia bilang tolong kasih makan anak saya, bilangnya ke saya, jaga, disuruh ngaji," jelasnya.

Menurut Abdul Rahman hingga saat ini, istri Hasan Busri masih sering menangis.

"Istrinya sering nangis sampai sekarang, dia tulang punggung, anaknya kecil-kecil," ucapnya.

"Masih engga nerima, masih syok," imbuhnya.


Meminta Maaf

Abdul Rahman menyampaikan permohonan maaf atas tindakan dua adiknya yang telah menewaskan 4 orang saat carok Madura.

"Saya mewakili keluarga besar saya mohon maaf seribu maaf mungkin ini terlanjur jadi ke depannya mudah-mudahan selamat semua," katanya.

Carok maut terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, pada Jumat (12/1/2024). Dalam carok maut tersebut empat orang bernama Mat Tanjar (45), Najehri (42), Mat Terdam (26) dan Hafid (45) meninggal dunia.
Carok maut terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, pada Jumat (12/1/2024). Dalam carok maut tersebut empat orang bernama Mat Tanjar (45), Najehri (42), Mat Terdam (26) dan Hafid (45) meninggal dunia. (TribunMadura.com)

"Saya mohon maaf pada istri, saudaranya yang masih saudara sama saya, saya tidak menginginkan itu sebenarnya,"

" Muda-mudahan almarhum sama keluarganya Mat Tanjar semua diterima di sisi Allah," imbuhnya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved