Cerita Kriminal
Hasan Busri dan Wardi Menyesal Tewaskan 4 Orang Saat Carok, Terkuak Pesan ke Keluarga Sebelum Dibui
Hasan Busri dan Wardi mengaku khilaf hingga akhirnya terjadi carok, kepada keluarga korban, Hasan Busri meminta maaf sembari menunduk.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kakak beradik pelaku carok maut di Madura, Hasan Busri dan Moh Wardi menyesal telah melakukan aksi sampai menewaskan empat orang.
Mirisnya, empat orang tersebut merupakan seseorang yang dikenal baik oleh pelaku yakni Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri, dan Hafid.
Hasan Busri dan Wardi mengaku khilaf hingga akhirnya terjadi carok maut di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat (12/1/2024).
Kepada keluarga korban, Hasan Busri meminta maaf sembari menunduk.
"Saya selaku tersangka minta maaf sama keluarga korban, itu mungkin faktor kekhilafan saya,"
"Saya gak maksud membunuh, mungkin itu faktor emosi sesaat," ucap Hasan Busri dikutip dari YouTube tvOneNews, Selasa (23/1/2024).
Hasan Busri melanjutkan, hubungannya dengan para korban lumayan dekat.
Namun karena emosi ini yang membuatnya khilaf sampai terjadi insiden tersebut.
"Saya sama korban udah kenal baik. Saya menyesal ada di sini, kenapa harus terjadi,"
"Semoga ini gak berkelanjutan," sambungnya.
Hasan Busri mengaku menyesal mengapa tak bisa meredam emosinya atau memilih mengalah.
Dibandingkan harus melakukan carok dan melukai lawannya sampai tewas.
"Saya itu kalau ingat sedih. Kalau gini prosesnya lebih baik saya layanin orang yang nantang carok ini," ucap Hasan Busri.
"Itu khilaf sih, spontan," sambung sang adik.
Sebelum di bui, Hasan Busri mengaku sudah mewanti-wanti keluarganya lewat sang kakak.
Kepada sang kakak, Hasan Busri berpesan untuk berhati-hati jikalau terjadi serangan balasan.
"Sama saya suruh hati-hati suruh menghindar kalau ada serangan dari pihak lawan," katanya.
Selain itu kepada keluarga besarnya, Hasan Busri meminta mereka belajar dari apa yang terjadi.
Hasan Busri menekankan supaya mengalah dibanding menuruti emosi sesaat.

"Lebih baik mengalah, dibanding berbuat yang dilarang hukum gitu," sambung Hasan Busri.
Awal mulanya karena apa?
Sebelum carok maut terjadi, Hasan Busri mengaku sedang menunggu temannya untuk menghadiri tahlilan.
Tiba-tiba datang Mat Tanjar dan adiknya Mat Terdam naik motor lalu berhenti di belakang Hasan Busri.
Hasan Busri menyebut, keduanya membawa motor kencang dan lampunya menyilaukan.
Karena lampunya menyorot ke mata Hasan Busri, ia pun tak mengenali kedua pengendara itu.
Diakui Hasan Busri, saat itu ia memelototi kedua korban.
Hasan Busri pun menduga hal itulah yang membuat Mat Tanjar tersinggung.
"Gara-gara dilihat agak melotot mungkin dia tersinggung," kata dia.
Akhirnya Hasan Busri menyadari bahwa kedua orang itu adalah Mat Tanjar dan Mat Terdam.
Akhirnya Hasan Busri menyadari bahwa kedua orang itu adalah Mat Tanjar dan Mat Terdam.
Hasan Busri lalu menyapa keduanya karena memang merasa kenal.
"Terus saya nanya sama dua-duanya, ‘Mau ke mana kak?’," kata Hasan Busri.
Rupanya ucapan ini makin Mat Tanjar tersinggung.
Ia naik pitam karena Hasan Busri berani menyapa dirinya.
"'Kok nanya-nanya? mau apa?’," kata Hasan menirukan ucapan Mat Tanjar.
Bahkan saat itu Mat Tanjar juga meminta Hasan Busri untuk tidak ikut campur urusan orang.
"Jangan nanya-nanya, jangan mau tahu urusan orang," kata Hasan menirukan ucapan Mat Tanjar lagi.
Adu mulut pun terjadi antara keduanya sampai-sampai Hasan Busri mengaku ditampar Mat Tanjar.
Hasan Busri yang merasa tertantang dengan ucapan Mat Tanjar akhirnya pulang ke rumah membawa senjata tajam.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.