Pemilu 2024
Eks Tim Mawar Imbau Purnawirawan TNI-Polri Ikut Jaga Kondusifitas Pemilu: Jangan Manas-manasin!
Eks anggota Tim Mawar Kopassus, Fauka Noor Farid mengimbau purnawirawan TNI-Polri ikut terlibat menjaga kondusifitas masyarakat dalam Pemilu 2024.
Penulis: Bima Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Eks anggota Tim Mawar Kopassus, Fauka Noor Farid mengimbau purnawirawan TNI-Polri ikut terlibat menjaga kondusifitas masyarakat dalam Pemilu 2024.
Menurut purnawirawan TNI berpangkat Kolonel itu, meski sudah pensiun dari pengabdian tapi para purnawirawan tetap harus serta dalam menjaga ketertiban sebagaimana saat mereka bertugas.
Termasuk purnawirawan TNI-Polri dari berbagai era yang menjadi bagian dari masing-masing tim sukses pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden Pemilu 2024.
"Secara personal saya harap mereka (purnawirawan TNI-Polri) yang ada setiap paslon harusnya bisa saling menjaga ketenangan, kedamaian," kata Fauka di Pasar Rebo, Sabtu (27/1/2024).
Dia mencontohkan ketika masih aktif bertugas di TNI, seorang prajurit dididik untuk menjaga keamanan demi kepentingan bangsa. Hal ini menurutnya tidak boleh dilupakan.
Agar perbedaan pandangan masyarakat dalam menentukan pilihan pada Pemilu 2024, dapat diredam masing-masing purnawirawan TNI-Polri yang terlibat sebagai timses setiap Paslon.
"Kita sudah dididik untuk kepentingan bangsa negara atau NKRI harga mati. Harusnya setiap purnawirawan, senior-senior saya yang ada di setiap paslon komitmen dengan itu," ujarnya.
Fauka menuturkan seorang purnawirawan TNI-Polri mengetahui betul bahaya yang timbul bila terjadi perpecahan, dan konflik di masyarakat karena perbedaan pandangan Pemilu 2024.
Pun terdapat perbedaan pandangan dalam menilai sosok pemimpin, menurutnya hal itu harusnya disikapi dengan beradu gagasan, visi dan misi agar masyarakat dapat menentukan pilihan.
Mantan komandan kelompok khusus Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI itu menyebut bila terjadi konflik karena pengaruh dari sejumlah pihak maka yang dirugikan justru masyarakat.
"Jangan karena tendensius ada satu Paslon yang elektabilitasnya tinggi berusaha menjegal. Kita harus menjaga, jangan memanas-manasin. Harus menjaga persatuan bangsa," tuturnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.