Harga MinyakKita Melonjak, Omzet Pedagang Warteg Merosot

Para pedagang Warung Tegal (Warteg) mengeluhkan kenaikan harga MinyakKita dalam beberapa waktu terakhir yang melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Penulis: Bima Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Tribunnews/Ferryal Immanuel
Ilustrasi warteg 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Para pedagang Warung Tegal (Warteg) mengeluhkan kenaikan harga MinyakKita dalam beberapa waktu terakhir yang melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan MinyakKita yang secara HET harusnya dijual Rp14 liter kini dipasaran justru dijual seharga Rp17 ribu.

"Kenaikan sudah terjadi sejak mulai bulan Desember (2023) terus (sampai) awal Januari (2024) naik lagi. Sekarang di agen Rp16 ribu, di toko kelontong Rp17 ribu," kata Mukroni, Sabtu (27/1/2024).

Lonjakan harga MinyakKita ini kian memberatkan para pedagang Warteg karena terjadi bersamaan dengan kenaikan beras, cabai, telur, dan komoditas bahan baku lainnya.

Sementara pilihan menyiasati kenaikan harga MinyakKita dengan beralih menggunakan minyak curah juga tidak memungkinkan karena stok minyak curah di pasaran kini langka.

"Karena program pemerintah memang ingin mengurangi minyak curah. Warteg dirugikan dalam kondisi daya beli (masyarakat) semakin merosot barang sembako semakin mahal," ujarnya.

Mukroni menuturkan akibat kenaikan harga MinyakKita ini omzet para pedagang Warteg merosot sekitar 10 persen karena modal dikeluarkan mereka untuk belanja lebih banyak.

Para pedagang Warteg berharap pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk meredam kenaikan harga MinyakKita, serta agar pelaku usaha kecil dapat terus mempertahankan usahanya.

"Warteg berharap pemerintah untuk memberikan subsidi pada harga minyak, sehingga biaya operasional mereka tetap terkendali. Bantuan insentif keuangan kepada pelaku usaha kecil," tuturnya.

Kemudian agar pemerintah mengadakan program pelatihan dan dukungan untuk meningkatkan efisiensi operasional Warteg membantu mengatasi tantangan akibat kenaikan harga minyak.

Serta agar pemerintah memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan baku, termasuk minyak goreng sehingga Warteg dapat memperkirakan dan merencanakan biaya operasional.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved