7.345 Orang Terjaring Razia PPKS Dinsos DKI Sepanjang 2023, Paling Banyak di Jakpus

Dinsos DKI Jakarta menjaring 7.345 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sepanjang 2023 kemarin. Terbanyak Jakarta Pusat.

M. Rifqi Ibnumasy
Petugas gabungan gelar razia Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (27/3/2023) malam. Dinsos DKI Jakarta menjaring 7.345 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sepanjang 2023 kemarin. Terbanyak Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta menjaring 7.345 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sepanjang 2023 kemarin.

Kepala Dinsos DKI Jakarta Premi Lasari menyebut, ratusan PPKS ini diamankan dari lima wilayah kota administrasi Jakarta.

“Hasil PPKS yang berhasil dijangkau oleh Dinas Sosial dan Sudin Sosial di lima wilayah tahun 2023 sebanyak 7.345 orang,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (29/1/2024).

Berdasarkan data PPKS yang terjaring, paling banyak berada di wilayah Jakarta Pusat dengan jumlah 1.663 orang.

Kemudian, Jakarta Barat 1.477 PPKS, Jakarta Timur 1.387, Jakarta Selatan 1.255, Jakarta Utara 898 orang.

Sedangkan, PPKS yang berhasil dijangkau oleh Dinsos DKI ada 665 orang.

Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini menyebut, seluruh PPKS yang terjaring kini sudah dikembalikan kepada pihak keluarga.

Namun, sebelumnya mereka diminta terlebih dulu untuk menandatangani surat kesepakatan untuk tidak menggelandang lagi di jalanan.

“Untuk PPKS terjangkau yang dinilai membutuhkan pertolongan medis, terlebih dahulu dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Sedangkan, bagi PPKS yang tidak diketahui alamat rumah atau keluarganya, maka mereka dibawa ke Panti Sosial Insan Bangun Jaya di Jakarta Barat.

“Selama warga binaan berada di panti, petugas panti terus berupaya mencari keluarga warga binaan. Sehingga warga binaan bisa dipulangkan ke daerah asalnya,” tuturnya.

Premi menambahkan, selama berada di dalam panti, PPKS yang dijangkau juga bakal mendapatkan sejumlah pelatihan atau pembinaan keterampilan sesuai dengan karakteristik warga binaan.

Dengan pembinaan keterampilan ini, diharapkan mereka bisa lebih berdaya dan kembalu keberfungsian sosialnya.

“Sebagai contoh, untuk hasil penjangkauan anak remaja akan mendapat pembinaan keterampilan, seperti las, komputer, dan lainnya. Kemudian untuk gelandangan atau pengemis, ada keterampilan budidaya maggot,” tuturnya.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved