Daftar 7 Klub Indonesia yang Jadi Korban Penipuan Elwizan Si Dokter Gadungan, Modal Ijazah Palsu

Sebanyak delapan tim sepak bola di Indonesia menjadi korban penipuan dari dokter gadungan, Elwizan Aminuddin (42).

Editor: Wahyu Septiana
Tribunjogja/Kolase TribunJakarta
Potret Elwizan Aminuddin, dokter Gadungan yang pernah bekerja di PSS Sleman. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebanyak delapan tim sepak bola di Indonesia menjadi korban penipuan dari dokter gadungan, Elwizan Aminuddin (42).

Elwizan Aminuddin melancarkan aksinya dengan melakukan penipuan profesi sebagai dokter tim di klub sepak bola.

Tak tanggung-tanggung, tercatat sebanyak tujuh tim di Liga Indonesia, termasuk Timnas Indonesia U-19 pernah menggunakan jasanya.

Tujuh tim yang menjadi korbannya antara lain Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC, Kalteng Putra dan terakhir PSS Sleman.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, menerangkan, Elwizan menjalankan aksinya menjadi dokter gadungan selama delapan tahun.

"Itu sejak tahun 2013 sampai 2021," kata Adrian dikutip dari Tribun Jogja, Rabu (31/1/2024).

Adrian mengungkapkan, Elwizan memalsukan ijazah dokter dengan cara sederhana.

Awalnya, Elwizan men-download ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh.

Kemudian, ijazah tersebut diedit.

"Dia download dia edit, dimasukkan diubah nama dan dimasukkan fotonya," ungkap Adrian.

Bermodalkan ijazah palsu itu, Elwizan melamar ke tim-tim sepak bola yang bermain di Liga Indonesia sebagai dokter tim.

Potret Elwizan Aminudin, dokter gadungan yang pernah bekerja di sejumlah klub sepakbola di Indonesia, termasuk PSS Sleman dan Timnas Indonesia, digelandang polisi di Mapolresta Sleman. Elwizan buron sejak Desember 2021 dan berpindah-pindah tempat hingga akhirnya berhasil ditangkap di Cibodas, Tangerang.
Potret Elwizan Aminudin, dokter gadungan yang pernah bekerja di sejumlah klub sepakbola di Indonesia, termasuk PSS Sleman dan Timnas Indonesia, digelandang polisi di Mapolresta Sleman. Elwizan buron sejak Desember 2021 dan berpindah-pindah tempat hingga akhirnya berhasil ditangkap di Cibodas, Tangerang. (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Selama menjadi dokter tim PSS Sleman, Elwizan mendapatkan gaji Rp 15 juta per bulan.

Bahkan, ia juga pernah mendapatkan gaji termasuk bonus saat di PSS Sleman sebesar Rp 25 juta.

Ketika menjadi dokter sejumlah tim sepak bola, Elwizan hanya mengandalkan Google untuk melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang cedera.

Sementara itu, sebelum menjadi dokter gadungan, Elwizan bekerja sebagai seorang kondektur bus dan memiliki usaha warung kelontong.

"Sebelum jadi dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, dia juga bekerja sebagai kondektur bus dan ada juga usaha jualan toko kelontong," ungkap Adrian.

Kini, setelah buron selama kurang leboh tiga tahun, Elwizan Aminuddin berhasil ditangkap polisi.

Sebelumnya, managemen PSS Sleman melaporkan Elwizan pada 3 Desember 2021 ke Polresta Sleman.

Kemudian, pada 24 Januari 2024, Polresta Sleman akhirnya menangkap Elwizan di Cibodas, Tangerang.

Dokter gadungan, Elwizan Aminuddin saat masih menjabat sebagai dokter tim PSS Sleman.
Dokter gadungan, Elwizan Aminuddin saat masih menjabat sebagai dokter tim PSS Sleman. (Dok. PSS Sleman)

Awal Kasus

Kedok Elwizan terbongkar bermula pada bulan Februari 2020. Saat itu, PT PSS membutuhkan dokter untuk klub PSS Sleman.

Elwizan pun dihubungi oleh pihak manajemen untuk menjadi dokter tim PSS Sleman.

Setelah itu, Elwizan mengirimkan softcopy ijazah sebagai dokter lulusan Fakultas Kedokteran beserta identitas diri.

Kemudian, Elwizan datang ke PT PSS dan diterima bekerja sebagai dokter dan menandatangani kontrak kerja dengan PT PSS mulai Februari 2020.

Satu bulan berikutnya, tepatnya pada Maret Elwizan mendapatkan gaji sebesar Rp 15 juta hingga Desember 2020 berikut bonus.

Lalu, pada Maret hingga Oktober 2021, Elwizan mendapatkan gaji sebesar Rp 25 juta per bulan berikut bonus.

Lantas pada November 2021, beredar kabar bahwa Elwizan bukanlah seorang dokter.

Selanjutnya, PT PSS berkirim surat ke Universitas di Banda Aceh, tempat di mana Elwizan mengaku menempuh kuliah kedokteran

Dokter gadungan tim PSS Sleman, Elwizan Aminuddin.
Dokter gadungan tim PSS Sleman, Elwizan Aminuddin. (PSS Sleman via Tribun Jateng)

Di 30 November 2021 pihak universitas mengirim jawaban dan menjelaskan, bahwa atas nama Elwizan Aminudin bukan merupakan alumni atau lulusan dokter di universitas tersebut.

Awal Desember 2021, Elwizan yang masih terikat kontrak dengan PT PSS tiba-tiba pamit ke Palembang dengan alasan orang tuanya sakit.

Setelah itu, Elwizan tidak pernah kembali lagi.

Pihak PSS Sleman kemudian melaporkan Elwizan ke Polrestabes Sleman pada 3 Desember 2021.

Setelah tiga tahun buron, akhirnya Elwizan ditangkap pada 24 Januari 2024.

(TribunJakarta/TribunJogja)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul FAKTA Dokter Gadungan PSS Sleman: Mantan Kondektur Bus hingga Comot Ijazah Dokter dari Google

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved