Kunjungan Masyarakat Saat Implek Diprediksi Meningkat 10 Persen di Tahun 2024
APPBI memprediksi kunjungan di pusat perbelanjaan pada libur Tahun Baru Imlek 2024 meningkat 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023
TRIBUNJAKARTA.COM - Kunjungan masyarakat di pusat perbelanjaan pada periode libur Tahun Baru Imlek 2024 diprediksi bakal meningkat sebesar 10 persen.
Ketum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, peningkatan jumlah kunjungan masyarakat itu dipengaruhi karena perayaan Imlek 2024 jatuh pada akhir pekan.
Selain itu, faktor lainnya karena sebelum Imlek terdapat hari libur lain atau long holiday.
Tepatnya pada Kamis, 8 Februari 2024 perayaan Isra’ Mi’raj, Jumat, 9 Februari 2024 cuti bersama serta Sabtu, 10 Februari Tahun Baru Imlek disusul hari Minggu.
“APPBI memprediksi hanya naik 10 persen dibandingkan 2023. Kalau yang hari kejepit begini banyak yang akan long holiday, jadi ambil cuti,” ujar Alphonzus Widjaja di acara Rakernas APPBI 2024, pada Rabu (31/1/2024).
Kendati demikian, Alphonzus menghawatirkan kondisi saat Imlek yang berbarengan dengan waktu libur panjang.
Saat adanya libur panjang, kata Alphonzus, masyarakat menengah ke atas biasanya akan memilih bepergian ke luar negeri.
Sedangkan, masyarakat menengah ke bawah akan memilih untuk berwisata keluar kota dibandingkan mengunjungi mall.
"Kelas menengah atas biasanya bepergian keluar negeri. Kalau yang kelas menengah ke bawah karena infrastruktur jalan tol di Indonesia sudah bagus apalagi di Jawa-Bali sudah begitu nyaman akan banyak yang jalan-jalan lagi,” ujarnya.
Kemudian pada momentum Ramadhan dan Idul Fitri diyakini bakal meningkat 20-30 persen.

“Pada 2024, wisata tidak akan seluas biasa seperti 2023. Akan mulai normal, tapi bukan turun ya, 2023 kan luar biasa fenomena wisata sehingga kami tidak harus berbagi lagi dengan wisata, jadi ada peningkatan,” paparnya.
Lebih lanjut, APPBI optimistis keterisian mall di tahun 2024 bisa tembus hingga 90 persen.
“Ternyata banyak peritel yang menunda ataupun membatalkan pembukaan toko-toko baru di 2024. Jadi okupasi yang tadinya ditargetkan 90 persen, kami khawatir tidak akan tercapai 90% ini,” tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.