'Anak Disabet Hanger' Aksi Keji Pria di Parung Siksa Putrinya Gara-gara Setoran Ngamen, Mulut Robek

Aksi keji pria menyiksa putri kandung berinisial N (7) di Desa Cogreg, Parung, Kabupaten Bogor. Mulut korban robek gara-gara setorang mengamen kurang.

Kolase Foto Tribun Jakarta/TribunnewsBogor
Kolase Foto Kontrakan Keluarga bocah korban penganiayaan di Desa Cogreg, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (4/2/2024) dan kondisi korban. Aksi keji pria menyiksa putri kandung berinisial N (7) di Desa Cogreg, Parung, Kabupaten Bogor. Mulut korban robek gara-gara setorang mengamen kurang. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PARUNG - Aksi keji pria menyiksa putri kandung berinisial N (7) di Desa Cogreg RT 2/2, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Korban mengalami penganiayaan bila kurang setoran mengamen.

Ayahnya sendiri yang memaksa N mengamen hingga dini hari.

Putrinya mengalami perlakuan keji disabet hanger.

Warga menemukan N dalam kondisi babak belur penuh luka lebam di wilayah Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor telah diamankan Polres Bogor.

Bahkan, mulut N sempat robek dan pipinya terluka baret akibat dipukul ayahnya menggunakan pancing.

Tetangga N, Darmi mengungkapkan penderitaan N yang disiksa ayah kandungnya.

Kontrakan Keluarga bocah korban penganiayaan di Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Minggu (4/2/2024).
Kontrakan Keluarga bocah korban penganiayaan di Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Minggu (4/2/2024). (TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami)

"Dipukulin pake hanger yang luarnya kabel, itu pada memar semua sebadan-badan," ujar Darmi, Minggu (4/2/2024).

Darmi menuturkan N sering dipaksa untuk mengamen hingga tengah malam.

"Jadi anak itu kayak ATM dia disuruh ngamen mana sampai jam 1 malam, makanya sekolahnya juga terhambat. Ngamennya daerah Ciseeng, parung. Ngamennya sama ibunya, ibu tiri cuman dia mah mantau," kata Darmi.

Saat mengamen, N selalu diawasi oleh ibu tirinya. Anak-anak dari ibu tiri N juga ikut mengamen.

"Anaknya ada 2, umur 2 tahun setengah satu laginya orok. Nah ngamen itu semuanya dibawa cuman kan kalau N mah anak tiri," tambahnya.

Darmi menyatakan bahwa N mengalami kekerasan karena hasil mengamen yang tidak sesuai dengan harapan orang tuanya.

"Padahal anaknya baik banget, alim, digebukinnya mah karena setorannya kurang katanya mah," kata Darmi.

Meski tidak mengetahui secara pasti kapan N mulai mengalami kekerasan, Darmi memastikan bahwa N dulunya tinggal di luar Bogor bersama ibu kandungnya.

Beberapa bulan lalu, N dibawa ke Parung, Bogor, oleh bapaknya dan tinggal bersama ibu tirinya.

"Kalau dianya ngontrak udah lama, anaknya ini datang ke sini sekitar 6 bulanan pas masuk kelas 1 SD aja," katanya.

Penjelasan Istri Ketua RT

Sedangkan istri Ketua RT, Tri Rahayu mengatakan N duduk di SD Negeri Cogreg 2. Ia tinggal mengontrak bersama ayah kandung dan ibu tirinya.

Ayah kandung yang menyiksa N sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan.

Ayah N dikenal sebagai pribadi yang pendiam.

"Tapi siapa yang tahu kalau di rumahnya terjadi hal seperti ini," ujar Tri Rahayu saat ditemui dikediamannya, Minggu (4/2/2024).

Ayu, sapaan akrab Tri Rahayu, menjelaskan bahwa kekerasan yang dialami oleh N sudah berlangsung lama, namun baru dilaporkan ke polisi saat ini.

"Kekerasannya sudah lama terjadi, tetapi baru dilaporkan ke polisi. Anaknya disabet pakai hanger kabel dan langsung dilaporkan ke polisi pada Sabtu siang kemarin," paparnya.

Sri juga mengungkapkan bahwa N sering dipaksa mencari uang oleh orangtuanya di jalanan.

"Bener disuruh ngamen, kalau ibunya terlibat nggak soal kekerasan itu saya tidak tahu," katanya.

Respon Polisi

Sedangkan Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengungkapkan sang ayah mengaku melakukan kekerasan karena korban rewel. 

"Itu saja sih alasan yang disampaikan si bapak, sering rewel makanya dilakukan penganiayaan itu," kata AKP Teguh Kumara saat dikonfirmasi, Minggu (4/2/2024).

Namun, kata dia, sang ayah si terduga pelaku kekerasan terhadap anak kandungnya ini sementara masih berstatus sebagai saksi terperiksa.

Polisi masih melakukan pendalaman lebih lanjut termasuk dengan mengumpulkan keterangan saksi untuk mengetahui sejauh mana peran penganiayaan yang diduga dilakukan oleh ayah kandung korban ini.

"Nanti setelah sudah terbuka, dua alat bukti sudah terpenuhi, dan memang mengarah kepada pelakunya adalah yang bersangkutan, kami naikan statusnya menjadi tersangka," kata AKP Teguh Kumara.

Terkait narasi yang beredar di media sosial bahwa korban si anak kecil ini dipaksa mengamen sampai larut malam, kata Teguh, hal itu sementara ini juga masih didalami.

"Nah kalau terkait dipaksa (mengamen) atau tidak, sementara ini masih kami dalami terkait informasi-informasi itu. Karena masih mencari saksi-saksi yang bisa memperkuat informasi itu," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, bocah pengamen di Bogor viral di media sosial karena tubuhnya didapati warga penuh luka lebam karena dipukuli.

Dalam narasi ini disebutkan bahwa bocah kecil ini juga disuruh mengamen sampai larut malam.

Dalam videonya yang beredar terlihat bahwa pada tubuh bocah ini terdapat banyak luka merah lebam diduga bekas pukulan di area lengan, pundak hingga punggung.

"Astagfirullah, eh aing mah," kata seorang perempuan dengan nada bicara tak tega menahan tangis yang terdengar di video beredar tersebut ketika melihat kondisi luka si anak.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Tetangga Bongkar Kebiasaan Buruk Ayah yang Siksa Putri Kandungnya : Ngamen Diawasi Ibu Tirinya

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved