Mengapa Valentine Identik dengan Cokelat? Ternyata Begini Asal Usulnya
Jadi simbol kasih sayang dan sensualitas, begini asal usul cokelat jadi hadiah khas perayaan hari Valentine.
TRIBUNJAKARTA.COM - Selain bunga, hal lain yang menjadi ciri khas Hari Valentine adalah cokelat.
Setiap tanggal 14 Februari masyarakat dunia merayakan Hari Valentine atau hari kasih sayang.
Awalnya perayaan Valentine banyak dirayakan oleh orang dari negara-negara barat, khususnya Eropa.
Namun dalam perkembanganya, saat ini banyak juga orang-orang dari luar Eropa yang ikut merayakan hari kasih sayang tersebut.
Salah satu hal yang identing dengan perayaan Valentine adalah cokelat. Selain bunga, cokelat kerap menjadi hadiah yang sering diberikan oleh pasangan ketika perayaan Hari Valentine.
Tapi, tahukah kamu perayaan Valentine pada mulanya tidak identik dengan cokelat.
Lantas, kapan perayaan Valentine jadi identik dengan cokelat?

Mengapa Valentine Identik dengan Cokelat?
Dirangkum dari berbagai sumber, cokelat merupakan simbol kasih sayang, kenyamanan, dan sensualitas.
Di zaman dahulu, cokelat dianggap sebagai barang mewah yang hanya diperuntukkan bagi suku elit, yakni suku Maya dan suku Aztec.
Seiring perkembangan waktu, cokelat kemudian menyebar ke daratan Eropa sekitar tahun 1600-an.
Namun saat itu, cokelat belum menjadi hal yang diidentikkan dengan perayaan Hari Valentine.
Kemudian di tahun 1840-an, Valentine diusulkan menjadi hari libur di sebagian besar wilayah Eropa.
Untuk merayakan Valentine, seseorang biasanya akan memberikan hadiah ke pasangannya.
Keterkaitan cokelat dengan Valentine itu sendiri tidak lepas dari sosok yang bernama Richard Cadbury, seorang keturunan keluarga produsen cokelat asal Inggris.
Untuk meningkatkan penjualannya, Cadbury melakukan inovasi pada produk cokelat yang dijual.
Ia pun menambahkan mentega pada biji kakao untuk menghasilkan rasa cokelat yang lebih enak.
Hasil dari inovasi tersebut adalah lahirnya produk varian cokelat baru yang disebut dengan dark chocolate atau cokelat masak pekat.
Di tahun 1861, Cadbury mulai menjual cokelat yang diproduksi oleh perusahannya dengan kemasan kotak berbentuk hati.
Untuk mempercantik tampilan kotak cokelat miliknya, Cadbury menambah gambar Cupid dan bunga mawar di atasnya.
Dari sinilah awal mula cokelat berkembang menjadi hadiah Valentine.
Di era Ratu Victoria berkuasa, cokelat menjadi simbol kasih sayang dan rayuan.
Karenanya di masa itu laki-laki muda menggunakan cokelat untuk mendekati perempuan.
Caranya dengan memberikan sekotak cokelat untuk memperlihatkan kasih sayangnya.
Namun, pada era Victoria juga cokelat diibaratkan dengan hubungan dan seks.
Karena itu terdapat buku etiket pada masa itu yang mengingatkan perempuan lajang untuk tidak menerima cokelat dari laki-lai yang tidak dikenal.
Perempuan pada masa itu juga dianggap tabu untuk memberikan cokelat kepada laki-laki. Namun seiring waktu, kesan cokelat yang tabu mulai hilang.
Pada akhirnya, tradisi memberikan cokelat ke pasangan pada Hari Valentine ini menyebar dari Eropa ke berbagai negara-negara di dunia.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.