Pilpres 2024
Pendukung Rela Jalan Kaki Terjang Banjir Demi Kampanye AMIN di JIS: Kita Enggak Dibayar!
Pendukung Anies Baswedan-Muhaimin rela jalan kaki demi ikuti kampanye akbar AMIN di JIS, Sabtu (10/2/2024). Mereka menegaskan bukan massa bayaran.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Kampanye akbar calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara diwarnai adanya titik-titik banjir di dekat akses ke lokasi, Sabtu (10/2/2024).
Meski akses ke JIS banjir, ribuan massa pendukung AMIN tetap rela menerjang genangan air untuk sampai ke lokasi kampanye.
Pantauan TribunJakarta.com, salah satu titik genangan berada di Jalan R. E. Martadinata, tepatnya di dekat pertigaan rel kereta Kampung Bayam.
Banjir dengan ketinggian sekitar 10 sentimeter menggenangi ruas jalan dengan kondisi air keruh penuh lumpur.
Ada sekitar 100 meter bagian jalan yang tergenang, di mana di ruas jalan itu juga terdapat banyak kendaraan seperti mobil pribadi dan truk yang tak bisa melintas karena keramaian massa.
Terpantau pula para simpatisan pendukung AMIN harus berjalan kaki melewati banjir untuk sampai ke JIS.

Mereka berdesak-desakan sambil berjalan pelan menerjang genangan keruh tanpa mempermasalahkan alas kaki mereka basah.
Terdengar celetukan-celetukan dari para pendukung AMIN yang merasa mereka adalah simpatisan yang sukarela mendatangi kampanye akbar di JIS.
"Ayo ayo, demi perubahan. Kita mah nggak dibayar, maju terus," ujar seorang pendukung AMIN sambil berjalan melintasi banjir.
Diketahui, banjir memang mengguyur kawasan Jakarta Utara dan sekitarnya sejak Jumat (9/2/2024) malam hingga Sabtu dinihari tadi.
Luapan kali ditambah air pasang laut diduga menjadi penyebab banjir menggenangi Jalan R. E. Martadinata.
Sejak pagi hingga siang ini ruas Jalan R. E. Martadinata yang mengarah ke JIS maupun ke arah Terminal Tanjung Priok penuh sesak.
Kendaraan-kendaraan yang nekat melintas pun banyak yang terpaksa berhenti lantaran jalanan sudah penuh oleh massa.
Di sisi lain, Jalan R. E. Martadinata juga dijadikan tempat parkir dadakan untuk motor-motor para simpatisan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.