Pemilu 2024

Di Tangan Pemuda Kreatif, Sampah APK Caleg Diubah Jadi Berbagai Barang yang Hasilkan Uang

Komunitas kreatif ini memanfaatkan sampah APK caleg yang diubah menjadi berbagai macam barang yang bisa menghasilkan uang.

|
Tribunjakarta.com/Elga Hikari Putra
Sampah APK caleg diolah menjadi berbagai macam barang di tangan para pemuda kreatif yang tergabung dalam komunitas Stuffo dan Gud RND. Komunitas kreatif ini memanfaatkan sampah APK caleg yang diubah menjadi berbagai macam barang yang bisa menghasilkan uang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Pernahkah Anda terpikirkan dimana keberadaan alat peraga kampanye (APK) di masa tenang jelang Pemilu seperti saat ini.

Ya, APK, baik dari parpol, capres dan caleg yang selama beberapa bulan terakhir memenuhi sepanjang jalan hingga kawasan permukiman, saat ini sudah tak terlihat lagi ada yang terpasang.

Hal itu lantaran berdasarkan aturan, seluruh APK harus dicopot di masa tenang setelah melewati masa kampanye.

Bawaslu bersama Pemerintah Daerah menjadi yang ditugaskan untuk memastikan pencopotan APK tersebut.

Tetapi ada pula masyarakat yang berinisiatif menurunkan APK.

Seperti yang dilakukan para pemuda yang tergabung dalam komunitas Stuffo dan Gud RND.

Untung Sugiyarto (27), salah satu anggota komunitas Stuffo dan Gud RND yang mengolah sampah APK menjadi berbagai macam barang.
Untung Sugiyarto (27), salah satu anggota komunitas Stuffo dan Gud RND yang mengolah sampah APK menjadi berbagai macam barang. (Tribunjakarta.com/Elga Hikari Putra)

Mereka ikut menertibkan APK bukan semata karena faktor estetika lingkungan. Tetapi para pemuda ini melihat sampah dari APK bisa menghasilkan sebuah karya yang bisa menghasilkan produk dan uang.

Tumpukan APK caleg yang utamanya adalah spanduk nampak bertumpuk di halaman markas yang juga dijadikan lokasi para pemuda kreatif ini berkreasi.

"Mayoritas memang APK caleg, karena kalau yang parpol sama capres, biasanya diambil lagi sama timses karena bisa dipakai lagi di kampanye selanjutnya," kata Untung Sugiyarto (27), salah satu yang terlibat di komunitas Stuffo dan Gud RND.

Di tangan Untung dan rekan-rekannya, limbah APK itu bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam barang.

Diantaranya menjadi tas, kursi, meja, tempat tidur maupun lampu. Untuk harganya bervariasi mulai Rp10 ribu sampai ratusan ribu.

Tak jarang hasil karya mereka juga ditampilkan di berbagai pameran.

"Lalu kita juga nanti coba akan eksplorasi lebih lanjut, kira-kira bisa dijadikan bahan apa lagi," kata Untung.

Kursi yang berasal dari bahan material sampah APK caleg buatan komunitas Stuffo dan Gud RND.
Kursi yang berasal dari bahan material sampah APK caleg buatan komunitas Stuffo dan Gud RND. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Jauh sebelum masa Pemilu, Untung bersama komunitas Stuffo dan Gud RND memang fokus membuat produk dari berbagai barang bekas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved