Anak Artis Tamara Tyasmara Meninggal
'Ya Allah, Manusia Gak Punya Perasaan!' Kata Ayah Angger Dimas Cucunya Ditenggelamkan Yudha Arfandi
Ayah Angger Dimas, Agus Riyanto buka suara soal kematian cucunya. Merasa lebih lega setelah Yudha Arfandi ditangkap.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ayah Angger Dimas, Agus Riyanto syok mengetahui cucunya, Raden Andante alias Dante meninggal dunia.
Apalagi setelah tahu kematian cucunya dikarenakan tindakan nekat yang dilakukan seseorang.
Diketahui, Dante meninggal dunia diduga ditenggelamkan Yudha Arfandi yang merupakan kekasih sang ibu, Tamara Tyasmara.
Dua belas kali Dante ditenggelamkan hingga akhirnya nyawa bocah 6 tahun itu tak tertolong meski sudah sempat dibawa ke rumah sakit.
Agus mengaku awalnya hanya mengetahui cucunya tewas, tetapi belum tahu penyebabnya.
Kemudian Agus melihat adanya penangkapan seorang pria bernama Yudha Arfandi terkait kematian cucunya.
Saat itulah Agus mengaku kaget.
"Saya kaget, saya malah gak mau lihat. Dari hasil penyidikan saya tahunya itu (12 kali ditenggelamkan)," kata Agus Riyanto dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Cumi-cumi, Selasa (13/2/2024).
Agus tak menyangka, ada orang yang sangat kejam kepada cucunya tersebut.
"Ya Allah kok bisa kayak begini, manusia gak punya perasaan itu,"

"Saya waktu itu belum terima, belum ikhlas. Tapi setelah penyidik mengadakan press release saya lega, berarti kasus ini akan dikawal," sambungnya.
Dikatakan Agus, Angger Dimas memberikan support kepadanya supaya tetap kuat.
Saat ini pun Agus dan istrinya sudah mulai merasa lega karena sebab kematian cucunya semakin jelas.
Dante sempat berusaha menyelamatkan diri
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyebut, Dante sempat berusaha menyelamatkan dirinya berkali-kali.
Usaha itu dilakukan Dante dengan berenang ke tepian kolam renang.
Namun, Yudha Arfandi selalu mengagalkan usaha anak kekasihnya dengan cara menarik tubuh dan kaki korban ke dalam air.
"Setiap korban mau menggapai ke tepi kolam, tersangka berusaha menarik badan maupun kaki dari korban agar tetap terus berenang," kata Wira.
Wira menuturkan, aksi itu dilakukan tersangka sebanyak empat kali hingga akhirnya korban tak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia.
"Sekitar pukul 16.50, hal tersebut kita ambil berdasarkan CCTV dari pada kolam tersebut, korban sudah terlihat lemas,"
"Kemudian tersangka mengangkat ke atas kolam renang," tutur dia.
"Setelah itu, korban sempat batuk-batuk dan selanjutnya terlihat sangat lemas dan setelah itu dicoba untuk diberikan pertolongan. Namun kondisinya korban sudah tidak bernapas lagi," imbuhnya.
12 kali ditenggelamkan
Dari rekaman CCTV terlihat, Yudha Arfandi menenggelamkan bocah berusia 6 tahun itu sebanyak 12 kali.
Namun, setiap aksi dilakukan dengan durasi yang berbeda-beda, mulai dari dua detik hingga yang terlama 54 detik.
"Kenapa durasi ditenggelamkannya beda-beda? Rekan-rekan, di dalam hasil analisis terhadap rekaman video, ada indikasi bahwa ketika waktunya pendek dimasukkan kepalanya itu karena di situ ada lifeguard yang melihat," kata Wira.
Wira menjelaskan, penyidik masih akan mendalami keterangan lifeguard yang bertugas saat hari kejadian.
"Jadi kami sudah mendapatkan beberapa interogasi kenapa kok pada saat itu waktunya sebentar, karena kan lifeguard melihat atau mungkin pas lewat,"
"Ini mungkin yang akan jadi bahan pendalaman untuk kita nantinya," ujar dia.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.