Pilpres 2024

"Masih Prediksi" Pengamat Coba Kasih Paham Masyarakat Soal Quick Count Pilpres 2024

Pengamat politik Ubedilah Badrun memberi pemahaman kepada masyarakat atas quick count yang dikeluarkan berbagai lembaga survei dalam Pemilu 2024.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Suasana perhitungan suara di TPS 053, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). Pengamat politik Ubedilah Badrun memberi pemahaman kepada masyarakat atas quick count yang dikeluarkan berbagai lembaga survei dalam Pemilu 2024. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mencoba memberi pemahaman kepada masyarakat atas hasil hitung cepat atau quick count yang dikeluarkan berbagai lembaga survei dalam Pemilu 2024.

Ia menganggap bahwa quick count yang dikeluarkan masih sekadar prediksi.

Sebab, kata dia, tidak mungkin lembaga survei punya surveyor hingga di 800.000 TPS lebih.

"Oleh karena menggunakan sampel TPS maka hasil quick count itu bersifat prediksi. Meskipun lembaga survei seringkali berani menyimpulkan siapa kandidat yang lebih unggul ketika suara masuk dari sampel yang diambil sudah di atas 70 persen," kata Ubed, Kamis (15/2/2024).

"Perlu diingat itu 70 persen dari sampel TPS yang diambil," lanjutnya.

Biasanya, papar Ubed, lembaga survei minimal mengambil sekitar 10 persen dari jumlah TPS seluruh Indonesia yang diambil secara acak.

"Jadi dari 800.000 TPS lebih mungkin hanya ambil 800 TPS secara random atau acak. Jadi tetapi hasilnya prediksi dan relatif," kata Ubed.

Hal itulah yang menurut Ubed harus dipahami masyarakat.

Dia menyadari, biasanya ketika quick count mulai ditayangkan sangat cepat, publik memperbincangkan hasil quick count dan tidak sedikit yang mempercayainya sebagai angka absolut.

"Hal penting lainya masyarakat juga perlu tahu dan tidak perlu ribut soal quick count sebab pada akhirnya dasar keputusan pemenang pemilu tetap berdasarkan pada perhitungan metode real count yang dilakukan KPU," paparnya.

Diketahui, dari sejumlah lembaga survei telah menyatakan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di quick count Pilpres 2024.

Angka Prabowo-Gibran di sejumlah lembaga survei berkisar di angka 57 persen yang menandakan pilpres hanya berlangsung satu putaran.

Pasangan Prabowo-Gibran pun telah memberikan pidato kemenangan mereka di Istora Senayan pada Rabu (14/2/2024) malam.

Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sampai saat ini belum menyatakan pidato kekalahan.

Kedua pasangan itu menegaskan proses penghitungan suara Pilpres 2024 masih berproses dan akan menunggu keputusan resmi yang akan dikeluarkan oleh KPU.


Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved