Pemilu 2024

Simpulkan Pilpres 1 Putaran, Asosiasi Presisi Imbau Masyarakat Bijaksana Sikapi Hasil Quick Count

Ketua Umum Asosiasi Presisi Mohammad Anas RA berharap seluruh masyarakat dapat bijaksana dalam menyikapi hasil quick count.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Siti Nawiroh
TribunJakarta/Annas Furqon Hakim
Asosiasi Perkumpulan Penyelenggara Riset Persepsi Publik Indonesia (Presisi) menanggapi hasil hitung cepat atau quick count Pemilu 2024, Kamis (15/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Asosiasi Perkumpulan Penyelenggara Riset Persepsi Publik Indonesia (Presisi) menanggapi hasil hitung cepat atau quick count Pemilu 2024.

Lembaga survei yang tergabung dalam Asosiasi Presisi juga turut melakukan quick count.

"Hingga pukul 18.37 malam data yang masuk mencapai 85 persen, kemudian dilakukan analisa data quick count dan komparasi data antara lembaga survei yang tergabung dalam Asosiasi Presisi yang menyimpulkan bahwa final Pilpres 2024 satu putaran," kata Ketua Umum Asosiasi Presisi Mohammad Anas RA, Kamis (15/2/2024).

Anas berharap seluruh masyarakat dapat bijaksana dalam menyikapi hasil quick count.

Ia menjelaskan, quick count merupakan produk ilmiah yang sudah teruji metodologinya. Meski begitu, ia meminta semua pihak tetap menunggu hasil real count KPU.

"Bahwa pilpres 2024 ini lebih sengit daripada pilpres 2019 karena rakyat Indonesia terbelah menjadi tiga pilihan politik. Maka semua pihak mesti menahan diri menunggu hasil real count yang dilakukan KPU, tidak melakukan tindakan propoganda dengan melakukan tindakan tak terpuji dan menebar hoax pemilu," ujar dia.

"Jika ada bentuk kecurangan di tempat tertentu maka harus di kroscek, divalidasi dan dilakukan advokasi sampai tuntas oleh semua tim hukum pasangan calon. Jangan menggeneralisir menjadi kecurangan nasional. Tentu kita berharap bahwa KPU dan Bawaslu bekerja profesional sesuai tugas dan fungsinya," imbuhnya.

Ia pun menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang tiga paslon guna menyejukkan suasana politik.

"Kita berharap dalam waktu dekat Presiden Jokowi dan atau lembaga tinggi negara MPR, DPR, DPD RI mengundang makan siang bersama tiga pasangan calon agar menghadirkan kesejukan iklim politik pasca pencoblosan," ucap Anas.

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved