Kontroversi Lurah Ancol
60 PPSU Ancol yang Mogok Kerja Gara-gara Kesal Dibilang Miskin Dikumpulkan, Apa Permintaan Camat?
Jajaran Kecamatan Pademangan berupaya mencari solusi terhadap permasalahan aksi mogok kerja petugas PPSU Kelurahan Ancol. Terkuak permintaan camat.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Jajaran Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara berupaya mencari solusi terhadap permasalahan aksi mogok kerja petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol.
Camat Pademangan Didit Mulyadi meminta para pasukan oranye tersebut untuk kembali bekerja esok hari.
"Kami tadi kumpulkan ada sekitar 60 petugas PPSU. Di awal pertemuan kami sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dan bekerja kembali esok hari," kata Didit, Senin (19/2/2024).
Dari 60 petugas, diterangkannya, 19 petugas bertahan hingga akhir pertemuan.
Mereka disebut Didit sudah mengerti dalam sebuah organisasi terdapat perbedaan karakter dalam setiap kepemimpinan.
"Mereka mengerti dan tidak menginginkan adanya masalah ini. Yang penting mereka bisa kembali bekerja," terangnya.
Dia pun menyampaikan tidak bisa serta-merta menyalahkan Lurah dan Sekretaris Lurah Ancol dalam permasalahan tersebut.
Keduanya bersikap seperti itu dalam konteks kebijakan dalam upaya penegakan kedisiplinan.
"Ada kesalahpahaman pengertian saja antara lurah dan PPSU ini. Tapi saya akan memanggil lurah besok untuk meminta keterangannya," tutupnya.
Klarifikasi Lurah Ancol

Sebelumnya, Lurah Ancol B. Saud Maruli Manik memberikan klarifikasinya terkait tuduhan dari para petugas PPSU Kelurahan Ancol yang merasa dihina miskin.
Saud mengatakan, ujaran dari dirinya dan Sekretaris Kelurahan Ancol Kenny Hutagaol terhadap para petugas PPSU hanyalah nasihat dan candaan.
Saud menjelaskan, dirinya menyampaikan hal tersebut kepada para pasukan oranye saat pembinaan petugas PPSU.
Saud mengklaim maksud dari ucapannya untuk mengimbau para petugas PPSU berhenti merokok.
"Saya jelaskan ya, jadi bahasa itu saya sampaikan di saat pembinaan PPSU. Pembinaan itu saya berikan kepada PPSU, bagi yang merokok agar berhenti merokok, lebih baik duitnya ditabung untuk anak istri. Kita supaya tidak miskin karena kebutuhan sekarang harga semakin meningkat," ucap Saud kepada TribunJakarta.com, Senin (19/2/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.