Cerita Kriminal
'Tidak Apa-apa Nak' Kata Ibu di Jatim Saat Anaknya Mengeluh Sakit Perut, Sebelumnya Diminumi Racun
Wajar saja anak YM yang baru berusia 5 tahun itu merasa sakit di bagian perutnya. Sebelumnya, diberi minuman beracun.
TRIBUNJAKARTA.COM - "Tidak apa-apa, nak" kata seorang ibu berinisial YM (32) warga Desa Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru, Jawa Timur ketika sang anak merintih kesakitan di perutnya.
Wajar saja anak YM yang baru berusia 5 tahun itu merasa sakit di bagian perutnya.
Pasalnya beberapa waktu sebelumnya, YM tega meminumkan sebuah minuman racikannya yang sudah ditambahkan cairan pembasmi tikus kepada anaknya.
Setelah anaknya, YM lalu meminum minuman racun tersebut.
Nasib YM tak seburuk anaknya yang tewas karena minuman tersebut.
YM yang sempat muntah-muntah dibawa ke rumah sakit dan nyawanya masih tertolong.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Pada Rabu (31/1/2024) sekira pukul 22;00 WIB.
YM yang baru saja pulang dari Pasar Ngantru menjemputnya anaknya, S yang ada di rumah ibunya untuk tidur bersama.
Saat itu lah YM membuat ramuan dari puyer pereda nyeri dan sejumlah obat lain.
Ramuan itu rencananya akan diminum bersama dengan S.
Namun YM sadar jika ramuan itu kurang kuat untuk menyebabkan kematian, sehingga dia mencari cairan pembasmi tikus.
Cairan itu didapat di rumahnya, sisa untuk memberi umpan tikus sebelumnya.
Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, pelaku meminta sang anak minum supaya ikut bersamanya.

"Tersangka sempat bilang, nak minum ini dulu biar ikut ibu bareng-bareng. Kemudian diminumkan ke anaknya, lalu dia juga minum," katanya.
Minuman itu pun bereaksi di tubuh bocah kecil tersebut.
S sempat mengeluh sakit perut kepada ibunya.
YM menghibur sang anak dengan mengatakan 'tidak apa-apa' sembari mengusap perutnya.
Sekitar pukul 01.00 WIB Kamis (1/2/2024), suami korban pulang dan curiga karena YM sering ke kamar mandi.
Setelah dilihat YM ternyata muntah-muntah sehingga dilarikan ke sebuah rumah sakit swasta, sebelum dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Sementara S tetap di rumah dijaga oleh neneknya.
Sang nenek tak sadar cucunya sudah meninggal dunia. Sebelum akhirnya mendapati tubuh S dingin.
Setelah diperiksa, S diketahui sudah meninggal dunia.
"Kami melakukan autopsi ke jenazah korban untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya," tegas Kapolres.
Sejumlah sampel diuji di laboratorium, antara lain cairan lambung korban, muntahan TM, sisa cairan ramuan yang dibuat YM di dalam gelas, dan obat-obatan yang ditemukan di rumah korban.
Hasilnya S meninggal dunia karena keracunan.
Di lambung korban ditemukan zat racun yang identik dengan cairan yang ada di gelas ramuan yang dibuat YM.
"YM akhirnya tertolong karena sempat dibawa ke rumah sakit. Dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," papar Kapolres.
Sakit hati karena suaminya
YM nekat ingin mengakhiri hidup bersama anaknya karena tak tahan dengan tingkah suaminya.
YM kerap dapat kekerasan verbal dari suaminya dan sering bertengkar.
"Jadi masalah sedikit saja, keduanya langsung cekcok. YM merasa sering mendapat tekanan mental," jelas Kapolres.
Puncaknya YM sakit hati karena suaminya mengancam akan menceraikannya.
Pihak suami juga akan mengajak S, anak satu-satunya buah perkawinan selama 7 tahun ini ikut bersama.
YM pun berpikir untuk mengakhiri hidup bersama dengan S.
"Pasangan suami istri ini biasanya berjualan di Pasar Ngantru dari pukul 4 sore, sampai dini hari. YM yang berjaga di warung sore, malam dilanjutkan suaminya," ungkap Kapolres.
YM dijerat Undang-undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara,
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sakit Hati Sering Disakiti lalu Diancam Cerai Suami, Istri Ajak Anak Minum Racun, Jadi Tersangka
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.