Viral di Media Sosial
Peranan Sepupu Dalam Kematian Bintang Balqis Maulana, Padahal Ibu Korban Percaya Kerap Titip Uang
Terkuak peranan sepupu dalam kasus tewasnya Bintang Balqis Maulana (14) di Ponpes Al Hanifiyah Kediri.
TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak fakta baru yang memilukan dalam kasus tewasnya Bintang Balqis Maulana (14) di Ponpes Al Hanifiyah Kediri.
Sepupu Bintang Balqis Maulana, berinisial AF (16) ternyata ikut berperan dalam kematian bocah asal Banyuwangi tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh ibunda Bintang Balqis Maulana, Suyanti (38).
"Iya, salah satunya memang sepupunya Bintang. Keponakan saya," ujar Suyanti dikutip TribunJakarta dari TV Lokal Banyuwangi.
Suyanti menyebut AF mengaku kepadanya, ia ikut memukuli Bintang Balqis Maulana.
AF memukul pundak, dada, dan dagu remaja tersebut.
"Dia memang mengaku kepada saya malam itu. kalau dia juga yang mukuli," kata Suyanti.

Suyanti mengaku tak menyangka AF bisa bertindak demikian kepada putranya.
Ia tak tahu apa salah Bintang Balqis Maulana kepada para tersangka.
"Maaf, saya ndak kuat mikir sampai situ. Ndak nyangka saja saya," ucapnya.
"Yang saya gak habis pikir. Apa salah anak saya, kok sampai tega dianiaya seperti itu," tambah Suyanti.
Padahal AF adalah orang yang sangat dipercaya Suyanti untuk menjaga Bintang Balqis Maulana selama di pondok pesantren.
Suyanti mengaku kerap menitipkan uang untuk Bintang Balqis Maulana kepada AF.
"Iya, AF memang sepupu Bintang. Saya juga kalau meminta tolong agar Bintang dijaga dan uang jajan anak saya juga kepada dia," jelas Suyanti.
Diketahui saat ini AF dan tiga santri lain berinisial MN (18), MA (18), dan AK (17) sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan lebih lanjut," kata Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji.
Ia mengatakan, berdasarkan interogasi, adapun motif tersangka yakni karena adanya kesalahpahaman sehingga menganiaya korban.
"Itu masih kita dalami lebih lanjut," jelasnya.
Sementara itu pihak Pesantren Al Hanifiyah, Fatihunada, mengaku tak tahu adanya penganiayaan itu.
Sebab ia menerima laporan dari pengurus bahwa korban meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi.
"Saya dikabari sudah meninggal," kata Gus Fatih.
Gus Fatih mengatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya penganiayaan di pondok pesantrennya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.