Ramadan 2024

Jangan Sampai Lupa, Ini Bacaan Niat Puasa Ramadan 2024 serta Waktu yang Tepat untuk Mengucapkannya

Berikut ini bacaan niat puasa Ramadan 1445 H/2024 serta waktu yang tepat untuk membacanya, jangan sampai lupa!

Editor: Muji Lestari
TribunJakarta.com
Simak Niat puasa Ramadhan serta waktu yang tepat untuk membacanya 

TRIBUNJAKARTA.COM - Persiapan menyambut bulan suci Ramadan 2024, ingat kembali bacaan niat puasa Ramadan agar ibadah puasa yang dijalankan afdol.

Agar ibadah puasa yang dijalankan sah, kita perlu membaca niat puasa Ramadan sebelum puasa berlangsung.

Aturan membaca niat puasa Ramadan sedikit berbeda dengan niat puasa sunah.

Perbedaanya terletak pada waktu pengucapan niat.

Lantas, kapan waktu yang tepat membaca niat puasa Ramadan?

Kapan Niat Puasa Ramadan Diucapkan?

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Satibi Darwis mengatakan, cara melakukan niat untuk puasa sunah dan puasa wajib berbeda.

"Niat puasa untuk yang sunnah tidak wajib dilakukan malam hari, artinya kalau puasa sunnah niatnya boleh dipagi hari asalkan di pagi hari belum makan."

"Maka ketika dia ingat ingin berpuasa boleh dia berniat langsung untuk puasa sunnah," ujarnya dilansir YouTube Tribunnews.com program Tanya Ustaz.

Ia menjelaskan puasa Ramadan merupakan puasa wajib dan cara mengucapkan niat puasa Ramadan ada dua macam.

Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa (Freepik.com)

Dua Cara Mengucapkan Niat Puasa Ramadan

1. Berdasarkan Jumhurul Ulama dari Maliki, Syafii, dan Hambali

Dalam pandangan ini, niat puasa bulan Ramadan wajib dilakukan pada waktu malam hari.

Hal ini sesuai dengan Hadist yang artinya:

Siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak sah puasanya

"Hadist ini menjadi acuan yang diambil oleh madzhab Maliki, Syafii dan Hambali bahwa niat harus disampaikan pada waktu malam hari," ujarnya.

2. Berdasarkan Madzab Hanafi

Disini niat puasa Ramadan boleh dilakukan setelah fajar sampai pertengahan siang hari.

Sesuai dengan firman Allah, Al-quran Surat Al-Baqarah ayat 187:

Dan makanlah, minumlah kalian sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam dari fajar kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam.

"Ayat inilah yang menjadi pegangan Hanafi puasa Ramadan bisa juga setelah fajar orang itu berniat tapi batasannya dari fajar sampai pertengahan siang hari," ungkapnya.

Namun dari dua pandangan tersebut, Ustaz Satibi lebih menganjurkan menggunakan cara dari Jumhurul Ulama yaitu Maliki, Syafii dan Hambali.

Apabila umat Islam ada yang sering lupa mengucapkan niat ketika ingin berpuasa, Ustaz Satibi menganjurkan untuk menggunakan madzhab Maliki yang memperbolehkan berniat untuk satu bulan penuh berpusa dan sekali niatnya diawal Ramadhan.

Menurutnnya, cara ini sebagai antisipasi jika sering terlupa mengucapkan niat puasa.

"Maka pandangan ini sebagai jaga-jaga agar kita kalau khilaf dan lupa jika belum berniat puasa Ramadhan. Pandangan yang paling rajih setiap malam kita berniat puasa Ramadhan. Bagus juga mengikuti madzhab Maliki berniat diawal Ramadhan," ungkapnya.

Niat Puasa Ramadan

Berikut bacaan niat puasa Ramadan dikutip dari buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Bacaan niat puasa Ramadan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved