Pilpres 2024

Ayah Mendiang Harun Al Rasyid Ikut Orasi di Aksi Tolak Pemilu Curang, Cerita Disogok Rp200 Juta

Didin Wahyudin (50) ayah mendiang Harun Al Rasyid turut berorasi dalam aksi tolak Pemilu curang di depan Gedung DPR RI, Jumat (1/3/2024).

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Didin Wahyudin (50) ayah mendiang Harun Al Rasyid yang ikut berorasi dalam aksi di depan Gedung DPR RI, Jumat (1/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Didin Wahyudin (50) ayah mendiang Harun Al Rasyid turut berorasi dalam aksi tolak Pemilu curang di depan Gedung DPR RI, Jumat (1/3/2024).

Untuk diketahui, Harun adalah remaja 15 tahun yang tewas saat kerusuhan tolak hasil Pilpres 2019 silam.

Dari atas mobil komando, Didin mengatakan, dirinya selama hampir lima tahun ini terus mencari keadilan atas kematian sang anak.

Tapi sayangnya, alih-alih keadilan, dirinya justru sempat berusaha dibungkam dengan cara diberi uang ratusan juta.

"Anak saya meninggal ditembak oleh aparat, pada saat kecurangan Pilpres 2019 lalu.

Tapi apa yang saya dapat, saya didatangi dan disodorkan uang Rp200 juta," kata Didin.

Aksi tolak Pemilu curang kali ini, Jumat (1/3/2024) digelar di depan Gedung DPR RI.
Aksi tolak Pemilu curang kali ini, Jumat (1/3/2024) digelar di depan Gedung DPR RI. (TribunJakarta/Elga Hikari Putra)

Didin menegaskan, tak akan pernah menerima berapapun nominal uang yang diberikan jika dirinya harus berhenti mencari keadilan atas kematian sang anak.

"Demi Allah, saya tidak akan menerima uang itu karena saya tidak mau meminum darah anak saya sendiri dan sampai saat ini saya terus mencari keadilan," paparnya.

Namun sayangnya, di tengah upayanya mencari keadilan, Didin mengaku kerap mendapat intimidasi dari pihak yang tak mau kasus ini diungkap.

Kekecewaan Didin kian bertambah ketika Prabowo Subianto selaku pihak yang sempat didukung oleh almarhum justru kini bergabung dengan Presiden Joko Widodo.

Sebab, kata Didin, Jokowi dan Prabowo serta Tito Karnavian yang saat kematian anaknya menjabat Kapolri harus bertanggung jawab dalam kasus kematian Harun Al Rasyid.

Didin menegaskan akan terus berjuang untuk mencari keadilan atas kematian Harun.

"Saya sampai sat ini masih terus berjuang dan melakukan demo-demo yang diadakan oleh mahasiswa para yang lainnya.

Kalau kemarin anaknya yang melawan, kini orang tuanya yang melawan," bebernya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved