Pemilu 2024
Massa Tolak Pemilu Curang Geruduk DPR RI, Mayoritas Pendukung Anies-Muhaimin
Beberapa tokoh turut hadir dalam aksi hari ini, diantaranya Pakar Hukum Tata Negara yang juga Jubir Timnas AMIN, Refly Harun.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Siti Nawiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi tolak Pemilu curang kali ini, Jumat (1/3/2024) digelar di depan Gedung DPR RI.
Pantauan TribunJakarta.com, massa yang datang pada aksi hari ini mayoritas adalah para pendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang kecewa dengan jalannya Pemilu 2024.
Hal itu terlihat dari sejumlah poster yang dibawa massa aksi, dimana diantaranya tertulis mereka adalah massa yang mendukung adanya perubahan seperti slogan yang digaungkan pasangan AMIN.
Ada pula massa aksi yang terus meneriakan yel-yel Anies presiden.
Adapun tuntutan massa aksi hari ini yakni mendesak agar Pemilu 2024 diulang karena dianggap banyak kecurangan.
Selain itu, massa juga meminta agar DPR segera menggulirkan hak angket untuk menginvestigasi kecurangan Pemilu yang disebutnya terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Massa juga mendesak agar Presiden Joko Widodo untuk dimakzulkan.
"Makzulkan Jokowi dan segera DPR membentuk hak angket karena jelas ini terlalu banyak kecurangan," kata orator dari atas mobil komando.
Beberapa tokoh turut hadir dalam aksi hari ini, diantaranya Pakar Hukum Tata Negara yang juga Jubir Timnas AMIN, Refly Harun.
Refly datang bersama rombongan "Alumni UI Utk Perubahan".

Selain itu, orangtua mendiang Harun Al Rasyid, Didin Wahyudin juga turut hadir dalam aksi di depan Gedung DPR.
Diketahui, Harun adalah remaja 15 tahun yang tewas saat kerusuhan demo menolak hasil Pemilu 2019 silam.
Dalam orasiny, Didin yang kini menjadi pendukung Anies-Muhaimin menegaskan masih meminta pertanggungjawaban Jokowi, Prabowo Subianto dan Tito Karnavian yang kala itu menjadi Kapolri atas kematian putranya.
"Lima tahun saya mencari keadilan atas kematian anak saya tapi sampai sekarang belum jug ada kejelasan yang saya terima," kata Didin.
Akibat adanya aksi, jalan arteri di depan Gedung DPR RI ditutup aparat kepolisian.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.