Viral di Media Sosial
Bocah SD di Indramayu Ditendang dan Ditelanjangi Teman Sekelas, Pilu Celana dan Bajunya Disiram Air
Bocah SD di Kabupaten Indramayu menjadi korban bully atau perundungan sadis. Pelakunya adalah teman sekelasnya sendiri.
TRIBUNJAKARTA.COM - Viral di media sosial (medsos) bocah SD di Kabupaten Indramayu menjadi korban bully atau perundungan sadis.
Pelakunya adalah teman sekelasnya sendiri.
Dari video yang beredar, korban ditelanjangi.
Para pelaku lalu menendang korban berkali-kalo.
Setelah puas membully korban sembari tertawa, para pelaku akhirnya memberikan celana milik korban.
Hanya saja, baju milik korban oleh para pelaku disiram air hingga basah.
Di akhir video, tampak korban yang diketahui berinisial HA (12) sudah pasrah.
Ia lalu mengambil baju miliknya yang ada di lantai dengan kondisi sudah basah.
Belakangan diketahui, korban dan pelaku bullying ini merupakan siswa kelas 5 sebuah SD negeri di Karangsong.
Ibunda Korban Merana
Ibu HA, Fatimah (40) mengatakan, melihat kejadian yang menimpa anak keduanya tersebut, membuat hatinya teriris.
Fatimah mengaku sakit hati setiap melihat video HA dibully hingga ditelanjangi.
Aksi bullying itu direkam oleh salah satu pelaku.
"Saya awalnya enggak tahu, anaknya enggak cerita. Cuma hari Rabunya saya dipanggil oleh guru terus dikasih tahu video itu," ujar dia.
Fatimah mengaku tak kuasa menahan tangis.
"Anak saya itu tidak ngasih tahu, diam saja. Cuma ngamuk-ngamuk di rumah. Hati saya sakit banget waktu liat video anak saya ditelanjangi dan ditendang," ucap dia.
Menurut Wali Kelas 5 SDN 3 Karangsong, Tia Istianah mengatakan, ada 3 murid yang terlibat dalam perundungan tersebut.
Dua anak melakukan pemukulan dan satu anak memvideo aksi perundungan tersebut.
Tia menjelaskan, kejadian itu tepatnya terjadi di jam istirahat.
Mereka kala itu beristirahat ke luar lingkungan sekolah hingga akhirnya terjadi aksi bullying tersebut.
"Jadi kronologinya itu bukan terjadi di sekolah, ya, Pak, tapi di madrasah yang ada di dekat sekolah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat dikonfirmasi di SDN 3 Karangsong, Rabu (6/4/2024).
Tia menyampaikan, pihak sekolah sebenarnya baru tahu kejadian tersebut pada Rabu (28/2/2024).
Itu pun, kata Tia, seusai ada teman korban yang melapor ke guru.
Tia menjelaskan, saat mengetahui kejadian tersebut, pihak sekolah langsung memanggil anak-anak yang terlibat termasuk orang tuanya.
Dari pertemuan itu baru diketahui sebab perundungan itu terjadi karena korban mengejek salah pelaku bahwa sepeda miliknya dijual.
"Sepeda itu memang dijual, jadi mungkin emosinya anak masih labil jadi seperti itu," ujar dia.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.