TPU Susukan Padat Jelang Ramadan, Peziarah Rela Terobos Hujan Demi Doa di Pusara Orangtua

TPU Susukan dipadati peziarah jelang Ramadan 1445 Hijriah. Mereka rela terobos hujan demi berdoa di pusara orangtua.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Sejumlah peziarah tampak tengah berdoa di pusara keluarga mereka yang ada di TPU Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (10/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta sejak siang tadi tak menyurutkan masyarakat untuk berziarah ke makam keluarga menjelang bulan suci Ramadan.

Hal itu terlihat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Susukan di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur yang dipadati peziarah sejak pagi tadi.

Gerimis yang turun sore ini tak dihiraukan oleh para peziarah yang tampak khusyuk berdoa untuk keluarga mereka yang sudah tiada.

Ziarah jelang Ramadan memang sudah menjadi tradisi sebagian besar masyarakat Indonesia sejak lama.

Agus Septian (34), warga Cipayung, Jakarta Timur mengaku menerobos hujan demi bisa berdoa di pusara ayah dan ibunya.

Ia tampak turut serta membawa istri dan dua anaknya yang masih berusia 5 tahun dan 2 tahun.

Sejumlah peziarah tampak tengah berdoa di pusara keluarga mereka yang ada di TPU Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (10/3/2024).
Sejumlah peziarah tampak tengah berdoa di pusara keluarga mereka yang ada di TPU Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (10/3/2024). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Saat memasuki area pemakaman, Agus terlihat membawa buku kecil yang bertuliskan huruf arab.

Sedangkan sang istri menenteng plastik berisi bunga dan dua botol kecil air bening yang akan ditaburkan di atas tempat peristirahatan terakhir kedua orang tuanya.

“Tadi berangkat naik motor sekeluarga dari Cipayung, tadi di jalan sepat hujan deras sih. Untung sampai di sini tinggal gerimis aja,” ucapnya, Minggu (10/3/2024).

Agus menyebut, ziarah kubur jelang Ramadan memang sudah menjadi tradisi di keluarganya.

Setiap tahun ia bersama istri dan dua anaknya selalu menyempatkan diri untuk bertemu ayah dan ibunya yang dimakamkan di TPU Susukan.

“Setiap tahun memang selalu ke sini sebelum bulan puasa. Tahun ini baru sempat hari ini. Kalau minggu lalu ‘nyekar’ ke makam mertua di Duri Kepa,” ujarnya.

Pantauan TribunJakarta.com pukul 15.00 WIB, tampak para peziarah masih terus berdatangan.

Kesempatan ini pun dimanfaatkan sebagian orang untuk meraup keuntungan dengan berjualan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved