Pemilu 2024
Daftar Caleg DPR yang Berpotensi Gagal ke Senayan dari Dapil Jakarta I, II dan III: Ada Nama Beken
Berikut daftar Caleg DPR RI yang berpotensi gagal ke Senayan dari Dapil Jakarta I, II dan III. Ada nama-nama beken. Siapa saja?
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -Daerah Pemilihan (Dapil) di DKI Jakarta menarik perhatian dalam rekapitulasi suara Pemilu 2024.
Pasalnya, sejumlah nama beken bertarung dalam kontestasi lima tahunan itu.
Nama-nama populer yang telah dikenal di masyarakat diterjunkan partainya untuk bertarung di ibu kota.
Sejumlah tokoh atau politisi yang diprediksi melenggang kembali ke Senayan dari Dapil di Jakarta yakni Hidayat Nur Wahid, Mardani Ali Sera, Eko Patrio hingga Ahmad Sahroni.
Namun, ada pula sejumlah nama beken yang berpotensi gagal menjadi anggota DPR RI periodre 2024-2029.
TribunJakarta.com merangkum daftar Caleg DPR RI yang berpotensi gagal ke Senayan dari Dapil DKI Jakarta I, II dan III.
Ada nama-nama beken yang tidak mendapatkan kursi DPR RI.
Dapil DKI Jakarta I
Dapil DKI Jakarta I melipuri wilayah Jakarta Timur. Dapil tersebut mendapatkan jatah enam kursi
Terdapat sejumlah nama yang kemungkinan gagal duduk di kursi DPR pada Pemilu 2024 antara lain:
1. Harry Basuki Tjahaja Purnama
Harry Basuki Tjahaja Purnama merupakan adik dari eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Politikus PDI Perjuangan itu hanya meraih 23.559 suara.
2. Ahmad Ali
Ahmad Ali menjabat sebagai Waketum Partai NasDem sekaligus Head Coach Timnas Amin.
Ali mendapat 56.364 suara di dapil Jakarta I. Namun partainya tidak mendapat jatah kursi dari Dapil DKI Jakarta 1.
3. Gilang Dirga
Komedian Gilang Dirga yang berstatus caleg PPP cuma mampu meraih 4.813 suara.
4. Ayu Azhari
Akrtis senior yang juga Caleg PAN, Ayu Azhari hanya memperoleh 9.911 suara di Dapil Jakarta I.
5. Faldo Maldini
Faldo Maldini menjabat sebagai staf khusus bidang komunikasi dan media Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg). Maju sebagai caleg PSI, ia mendapat 56.725 suara.
6. Yusuf Mansur
Jam'an Nurchotib Mansur atau yang dikenal Ustaz Yusuf Mansur maju dari Partai Perindo. Ia hanya mendapatkan 4.245 suara.
7. Aiman Witjaksono
Jurnalis senior Aiman Witjaksono yang maju dari partai Perindo mengantongi 8.605 suara.
8. Buni Yani
Buni Yani merupakan Caleg dari Partai Ummat. Salah satu figur paling mencolok dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 ini meraih suara 3.967 suara.
Berikut perolehan suara partai politik di dapil DKI I:
1. PKB: 145.309 suara
2. Partai Gerindra: 196.708 suara
3. PDIP: 646.141 suara
4. Partai Golkar: 243.630 suara
5. Partai NasDem: 108.773 suara
6. Partai Buruh: 25.104 suara
7. Partai Gelora: 10.517 suara
8. PKS: 390.441 suara
9. PKN: 10.517 suara
10. Partai Hanura: 7.639 suara
11. Partai Garda: 3.010 suara
12. PAN: 149.427 suara
13. PBB: 3.676suara
14. Partai Demokrat: 99.383suara
15. PSI: 122.443 suara
16. Partai Perindo: 24.420 suara
17. PPP: 79.673 suara
18. Partai Ummat: 13.345 suara
- Suara sah: 1.782.927
- Tidak sah: 131.426
- Total: 1.914.353
Dapil DKI Jakarta II
Dapil DKI Jakarta II atau dikenal sebagai "Dapil Neraka". Pasalnya, banyak nama besar yang bertarung di dapil yang meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri.
Sebanyak 125 Caleg yang bertarung di Dapil DKI Jakarta II ini memperebutkan tujuh kursi DPR RI.
Terdapat sejumlah nama yang kemungkinan gagal duduk di kursi DPR pada Pemilu 2024 antara lain:
1. Iwan Sumule
Iwan Sumule merupakan Caleg dari Partai Gerindra hanya mendapat 12.546 suara.
2. Ronny Talapessy
Ronny Berty Talapessy atau dikenal Ronny Talapessy merupakan Caleg dari PDI-Perjuangan. Ia merupakan pengacara Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E.
Dalam Rekapitulasi Nasional di KPU RI, minus hasil pemilihan Luar Negeri, Ronny mendapat 26.250 suara.
3. Ahmad Effendy Choirie
Ahmad Effendy Choirie atau Gus Choi gagal lolos ke Senayan setelah perolehan Partai NasDem 107.620 suara atau berada di peringkat delapan.
Dalam Rekapitulasi Nasional di KPU RI, minus hasil pemilihan Luar Neger, Gus Choi mendapat 17.926 suara.
4. Icuk Sugiarto
Icuk merupakan juara dunia bulu tangkis tahun 1983. Legenda tunggal putra bulu tangkis Indonesia maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Hanura.
Dalam Pileg 2024 minus hasil pemilihan Luar Negeri, Icuk mendapat 2.081.
5. Adhyaksa Dault
Adhyaksa Dault merupakan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga 2004-2009 ini
mendapat 10.869 suara.
Adhyaksa yang maju ke DPR dari PAN ini harus rela kalah dengan rekan separtainya. Yakni Uya Kuya dan dr. Lula Kamal.
6. Ade Armando
Ade Armando merupakan Caleg dari PSI. Dosen dan pegiat media sosial mendapat 40.157 suara.
7. Liliana Tanaja Tanoesoedibjo
Liliana Tanaja Tanoesoedibjo atau Liliana Tanoe adalah istri dari Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mendapat 33.600 suara.
Berikut rekapitulasi nasional perolehan suara partai politik di Dapil DKI Jakarta II sebelum hasil Luar Negri, berdasarkan nomor urut di pemilu:
1. PKB (154.618)
2. Gerindra (187.429)
3. PDIP (266.353)
4. Golkar (191.735)
5. NasDem (107.620)
6. Buruh (21.295)
7. Gelora (12.912)
8. PKS (431.271)
9. PKN (3.450)
10. Hanura (6.863)
11. Garuda (3.709)
12. PAN (145.316)
13. PBB (4.834)
14. Demokrat (119.110)
15. PSI (129.124)
16. Perindo (49.756)
17. PPP (61.122)
18. Ummat (17.999)
- Suara sah: 1.914.516
- Tidak sah: 142.971
- Total: 2.057.487
Dapil DKI Jakarta III
Dapil DKI Jakarta II meliputi Jakarta Barat, Utara, dan Kepulauan Seribu.
Berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional untuk Provinsi DKI Jakarta yang digelar KPU RI, enam sampai delapan parpol kemungkinan melaju ke Senayan.
Terdapat sejumlah nama yang kemungkinan gagal duduk di kursi DPR pada Pemilu 2024 antara lain:
Ahmad Riza Patria merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta pendamping Anies Baswedan pada 2020-2022.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu hanya meraup 45.998 suara sehingga kalah dibandingkan keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (nomor urut 2) yang sukses meraih 52.932 suara.
2. Ahmed Zaki Iskandar
Ahmed Zaki Iskandar merupakan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta dan Mantan Bupati Tangerang.
Pada Pileg DPR RI 2024, Zaki hanya memperoleh 49.022 suara.
3. Surya Tjandra
Surya Tjandra merupakan mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada 2019-2022.
Ia juga menjabat sebagai juru bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin). Surya hanya mampu mengoleksi 5.742 suara.
4. Ferdinand Hutahaean
Politikus PDI Perjuangan yang kerap dikenal karena pernyataan-pernyataan kontroversialnya ini juga gagal melaju ke Senayan.
Eks politikus Partai Demokrat ini hanya mendapatkan 29.601 suara dari dapil Jakarta III.
5. Grace Natalie
Grace Natalie kemungkinan gagal mendapatkan satu kursi di Senayan jika partainya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), gagal melampaui ambang batas parlemen/parliamentary threshold 4 persen.
Secara hitung-hitungan di atas kertas, jika PSI lolos threshold, maka 1 kursi PSI otomatis akan menjadi milik eks jurnalis itu yang berhasil mengoleksi suara terbanyak PSI di dapilnya, 193.556 suara.
Namun, jika PSI gagal tembus ambang batas parlemen, maka sebanyak apa pun suara PSI dan para calegnya di dapil Jakarta III kemungkinan besar akan jatuh ke tangan caleg dengan suara terbanyak kedua dari PDI-P, Darmadi Durianto. (Kompas.com/KompasTV)
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.