Cerita Kriminal

Lima Tahun Bohongi Pasien, Dokter Gadungan di Cikarang Ngaku Pernah Sekolah di STIKES

Dokter gadungan di Bekasi mengaku pernah bersekolah di STIKES sebelum akhirnya membuka praktik. Lima tahun bohongi pasien, kini ditangkap polisi

|
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
TribunJakarta.com
Sunaryanto alias Ingwy Tito Bayu, dokter gadungan diringkus Polres Metro Bekasi. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG SELATAN - Dokter gadungan yang diamankan polisi di Bekasi, Sunaryanto (39) mengaku pernah mengeyam pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) sebelum akhirnya membuka praktik kliniknya.

Sunaryanto, diringkus polisi usai ketahuan lima tahun membuka praktik Klinik Pratama Keluarga Sehat, di Perumahan Taman Cikarang Indah II, Blok F20 Desa Ciantra, Cikarang Selatan, Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, penangkapan dokter gadungan ini dilakukan usai pihaknya mendapat sejumlah bukti kuat dengan berkordinasi bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), serta Dinas Kesehatan wilayah setempat.

"Kami mendapatkan bukti-bukti dan koordinasi dengan pihak IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan Dinkes (Dinas Kesehatan), sehingga mengetahui yang bersangkutan benar (dokter) gadungan," kata Twedi, Selasa (19/3/2024). 

Selama menjadi dokter gadungan, Sunaryanto menggunakan nama palsu yakni Ingwy Tito Bayu.

Berdasar penyelidikan polisi, Sunaryanto sudah membuka praktik di klinik tersebut sejak September 2019 silam dengan melayani pengobatan umum. 

"Tadi ada buku pasien, nanti kita juga dalami ada kerugian apa dari masyarakat setelah berobat," ungkap Twedi. 

Ia mengaku, sempat mengeyam pendidikan di bidang kesehatan sebelum akhirnya membuka praktik Klinik Pratama Keluarga Sehat.

Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Rudi Wiransyah Setiono menyebut, pelaku sebelumnya berprofesi sebagai pengangguran,

"Jadi berdasarkan keterangan dari tersangka dia pernah sekolah di salah satu sekolah kesehatan di Pati," kata Rudi. 

"Kami masih dalami, sebelum jadi dokter dia tersangka pengangguran atau tidak memiliki pekerjaan," ucapnya. 

Belum diketahui pasti terkait kerugian para korban atas penipuan yang dilakukan oleh Sunaryanto.

Akan tetapi, pihaknya kini masih mendalami kasus tersebut.

Dalam waktu dekat, kata Rudi pihaknya akan memanggil sejumlah saksi untuk menyelidiki kasus ini.

Diantaranya seperti petugas yang dipekerjakan di klinik dokter palsu tersebut. 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved