Waspada! BBPOM DKI Temukan Makanan Mengandung Pewarna Tekstil di Bazar Takjil Benhil

BBPOM DKI menemukan makanan yang mengandung pewarna tekstil di Bazar Takjil Ramadan yang ada di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat.

Dionisius Arya Bima Suci/TribunJakarta.com
Kepala BBPOM DKI Sofiani Chandrawati Anwar saat menunjukan kue basah yang mengadung pewarna tekstil di Bazar Takjil Ramadan Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta menemukan makanan yang mengandung pewarna tekstil di Bazar Takjil Ramadan yang ada di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat.

Hal ini terungkap dari hasil sidak yang dilakukan BBPOM DKI bersama dengan Pemkot Jakarta Pusat.

Dari puluhan sample makanan yang diperiksa, satu diantaranya positif mengandung Rhodamin B.

“Uji sampel dilakukan terhadap produk makanan siap saji yang diduga mengandung bahan berbahaya, seperti pewarna tekstil, pengawet, formalin, dan boraks,” ucap Kepala BBPOM DKI Sofiani Chandrawati Anwar di lokasi, Rabu (20/3/2024).

“Hasilnya, kami menemukan kue ada warna merahnya dan ini positif Rhodamin B atau positif pewarna tekstil,” sambungnya.

Setelah menemukan adanya makanan yang mengandung zat berbahaya, BBPOM langsung memberi teguran dan menarik seluruh kue yang mengandung pewarna tekstil tersebut.

Meski demikian, tak ada sanksi yang diberikan kepada pedaganf itu.

BBPOM dan Pemkot Jakarta Pusat hanya memberi peringatan untuk tidak lagi menjual makanan tersebut. 

“Makanannya sudah ditarik dari etalase dan penjual mengaku beli dari tempat lain. Sehingga perlu penelusuran lebih lanjut untuk pembinaan selanjutnya,” ujarnya.

Sofie menjelaskan, pewarna tekstil biasanya digunakan supaya makanan terlihat lebih menarik.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat lebih waspada dan berhati-hati bila menemukan adanya makanan berwarna mencolok.

“Bila menggunakan pewarna makanan itu biasanya kurang menarik. Jadi, masyarakat harus tahu, aware bila melihat makanan yang sekiranya warnanya mencolok,” tuturnya.

Ia pun menyebut, makanan yang mengandung pewarna tekstil sangat berbahaya bila dikonsumsi manusia.

Berbagai penyakit pun bisa ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung pewarna tekstil.

“Tubuh kita tidak toleran terhadap pewarna tekstil. Karena secara zat kimia pun itu berbahaya bagi tubuh kita,” kata Sofie.

“Bisa menimbulkan sakit ginjal hingga menyebabkan kanker,” tambahnya menjelaskan.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved