Viral di Media Sosial

Kronologi Oknum Damkar Diduga Cabuli Anaknya, Sempat Ucapkan Ulang Tahun ke Korban

Oknum petugas Damkar Jakarta Timur berinisial SN diduga mencabuli putrinya S (5) di rumahnya kawasan Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung.

Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Kompas.com
Ilustrasi Pencabulan 

Belum diketahui pasti sebab luka tersebut, namun bocah tidak berdosa itu sempat menolak saat PA hendak memberikan penanganan karena merasakan sakit pada bagian organ vital.

"Mah sakit mah, sakit. Sakit enggak mau, enggak mau' kata anak saya menangis histeris. Dia enggak mau saya pegang di situ. Dia bilang mah sakit mah, sakit sambil nangis," sambung PA.

PA menuturkan sempat mengonfirmasi kondisi luka pada paha dan organ vital dialami anaknya kepada TD, tapi TD menampik dan beralasan tidak mengetahui penyebab.

TD menyampaikan luka pada S sudah tampak saat awal dia menjemput S dari PA, serta menyebut luka pada paha tersebut akibat nyamuk dan kondisi kasur di rumah PA.

Lantaran merasa jawaban diberikan TD terkait luka diderita S tidak sesuai, PA lalu bergegas membawa anaknya ke satu klinik di dekat rumahnya untuk memastikan kondisi.

"Setelah dicek, dokter klinik menyarankan dibawa ke RS besar. Karena alat-alatnya kurang lengkap biar bisa dicek lebih lanjut. Karena benar, ada luka gesekan di bagian alat kelamin," kata PA.

Pada Senin (5/2/2024) pagi PA lalu membawa S ke RS Murni Asih di daerah Karawaci untuk mendapatkan penanganan dari dokter spesialis anak sesuai anjuran pihak klinik.

PA menuturkan dokter spesialis anak yang menangani menyampaikan bahwa adanya luka gesekan pada bagian alat vital S yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan.

"Dari situ disarankan ke dokter Obgyn (spesialis kesehatan reproduksi wanita). akhirnya saya pindah ke RS Bethsaida di daerah BSD. Sehabis itu dicek sama dokter Obgyn dokternya," ujarnya.

Saat mendengar hasil pemeriksaan PA mengaku syok karena diberitahukan luka dialami diperkirakan terjadi pada sekitar dua hingga tiga hari sebelumnya, atau saat menginap di rumah TD.

Dokter spesialis Obgyn yang menangani pun menyarankan PA untuk segera melaporkan kasus ke Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut peristiwa dialami S.

"Dokternya ngomong 'bu yang sabar ya bu, ini lebih baik ibu langsung bikin laporan ke Polda biar cepat divisum. Karena ini ada luka robek (waktu kejadian) sekitar dua sampai tiga hari lalu'," tuturnya.

Dalam keadaan syok mendengar penjelasan, pada Senin (5/2) malam PA lalu bergegas membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.

Setelah laporan diterima dengan terlapor atau diduga pelaku sebagai SN, jajaran Polda Metro Jaya mengantar PA ke RS Polri Kramat Jati untuk proses Visum et Repertum terhadap S.

"Di situ saya langsung lemas dengarnya. Setelah disarankan di hari itu juga saya langsung ke Polda, dan di hari itu juga saya diantar ke RS Polri Kramat Jati buat visum," lanjut PA.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved