Pilkada 2024

Teman Lama Buka-bukaan Alasan Ahok Keluar dari Gerindra: Malu Hati, Tidak Bantu Saat Pilpres 2014

Alasan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, keluar dari Partai Gerindra diungkap oleh teman lamanya, Mohammad Sanusi.

Kolase TribunJakarta
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Partai Gerindra 

TRIBUNJAKARTA.COM - Alasan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, keluar dari Partai Gerindra diungkap oleh teman lamanya, Mohammad Sanusi.

Keluarnya Ahok bukan disebabkan karena perbedaan argumentasi di internal partai, seperti yang disangka-sangka publik. 

Sanusi, yang sudah lama mengenal karakter Ahok, menilai teman lamanya itu akan meninggalkan sesuatu hal bila dia sudah merasa kecewa atau malu. 

"Sesuatu yang menurut dia harus escape (kabur) karena sudah merasa kecewa, atau dia merasa sungkan atau dia merasa malu, pasti dia akan lakukan itu," kata Sanusi seperti dikutip dari Youtube Total Politik yang diunggah pada Minggu (24/3/2024). 

Hal itu lah yang terlihat ketika Ahok memutuskan untuk keluar dari Gerindra

Pasalnya, Ahok keluar demi menyembunyikan muka lantaran tak membantu Gerindra saat Pilpres 2014 silam. 

"Karena sejarah Gerindra tuh saya tahu bener, banyak banget bantu si Ahok. Terus kenapa dia harus keluar (dari Gerindra)? Kan orng pikir karena berargumen misalnya, bukan itu. Cuma karena dia sudah malu hati dengan Gerindra. tidak bantu Gerindra waktu pilpres. Kelurahan, rt, rw, kecamatan, kotamadya, provinsi, kalah semua Gerindra. Di kampungnya (Ahok) Gerindra pun kalah," jelasnya. 

Namun, Ahok menggunakan momen perseteruan dengan Ketua DPD Partai Gerindra DKI, M Taufik, sebagai alasan untuk keluar. 

Diketahui, semasa menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta, Ahok dan M Taufik kerap bersilang pendapat. 

Bahkan Ahok beberapa kali menelepon Sanusi untuk mengungkapkan keinginannya keluar dari Gerindra

Merespons keinginan itu, Sanusi meminta Ahok memikirkannya terlebih dahulu dan menanyakannya ke istrinya. 

"Dia bilang dia keluar, dia telpon saya, 'Ci gue mau keluar dari Gerindra'. 'Lo yakin mau keluar?''Lo kalau ribut sama almarhum bang Tofik gue yang damein (mendamaikan), pikir lagi,' 'ya dia jawab'. 

"Sorenya dia telepon lagi, 'gue pastiin gue udah keluar'. Saya cuma bilang satu kata, 'lo tanya istri lo dulu kalau lo mau keluar Gerindra," ujar Sanusi menirukan percakapannya dengan Ahok.

Maju Jakarta 1

Nama Ahok disebut-sebut bakal masuk ke dalam nama bursa calon Gubernur Jakarta. 

Sanusi telah melihat gelagat Ahok hendak berlaga di panggung politik yang tak kalah bergengsi selain Pilpres tersebut. 

Ia bakal come back untuk berkontestasi memenangkan pertarungan merebut kursi Jakarta 1. 

Menurut Analisa Sanusi, Ahok memiliki alasan kenapa memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina di penghujung pemilu bukan jauh sebelum penyelenggaraan Pemilu 2024. 

Ahok dinilai memiliki tujuan politik lain bukan sekadar ingin terjun ke dalam kontestasi Pileg. 

Padahal, Ahok yang memiliki banyak energi politik seharusnya bisa saja maju menjadi calon legislatif bila memutuskan mundur dari Pertamina jauh sebelum Pemilu. 

Ahok memiliki keinginan terselubung ingin masuk kembali ke gelanggang Pilkada Jakarta melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Ia berharap mendapatkan restu dari sang ibu Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

"Dari Merah (PDIP) untuk masuk lagi di gelanggang Pilkada DKI, makanya di ujung dia (mundurnya). Kalau dia mau politik beneran, ini analisa saya nih, bisa jadi salah, tapi kan harusnya dia mundur dari Pertamina itu jauh sebelum Pileg sehingga dia bisa maju jadi legislatif, mungkin bisa jadi dia masih mampu," kata Sanusi dalam wawancaranya bersama Total Politik di Youtube yang diunggah pada Minggu (24/3/2024).  

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved