Pertuni DKI Minta Pemerintah Sediakan Loket dan Bus Khusus untuk Mudik Gratis Disabilitas
Pertuni DPD DKI Jakarta meminta pemerintah membuat program mudik gratis yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DPD DKI Jakarta meminta pemerintah membuat program mudik gratis yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Ketua Pertuni DPD DKI Jakarta, Ajad Sudrajad mengatakan program mudik gratis ramah penyandang disabilitas dapat dilakukan dengan mengadakan loket dan bus khusus disabilitas.
"Ada loket khusus. Biasanya kan peminat mudik itu banyak, bisa ratusan, ribuan. Harusnya ada panitia khusus menangani disabilitas, jangan disamakan," kata Ajad, Selasa (26/3/2024).
Loket khusus saat pendaftaran ini diperlukan karena penyandang disabilitas akan sulit mendapatkan kuota mudik bila harus mengantre bersama warga non disabilitas.
Panitia mudik gratis yang menyelenggarakan juga diharapkan mengetahui cara penanganan sesuai kebutuhan masing-masing penyandang disabilitas.
"Kalau disamakan pasti kita kalah. Karena disabilitas mau tidak mau, diakui atau tidak itu ada keterbatasan, mereka butuh bantuan. Kita bukan mau diistimewakan, tapi kita minta dikhususkan," ujarnya.
Ajad menuturkan pemerintah penyelenggara mudik gratis juga dapat melibatkan organisasi-organisasi penyandang disabilitas bila untuk mensosialisasikan.
Pasalnya tidak semua penyandang disabilitas mampu menggunakan gawai untuk mengusulkan form pendaftaran secara online, sehingga dapat meminta bantuan organisasi disabilitas.
"Mungkin bagus sih zaman internet sekarang pakai google form. Tapi kadang-kadang enggak semua teman-teman paham mengenai internet. Itu kesulitannya," tuturnya.
Tak hanya di tahap pendaftaran, Pertuni DPD DKI Jakarta berharap dalam pelaksanaannya pemerintah menyediakan bus khusus penyandang disabilitas untuk tunadaksa.
Khususnya penyandang disabilitas tunadaksa yang menggunakan kursi roda, sehingga mereka dapat tetap nyaman selama dalam perjalanan hingga ke kampung halaman.
"Bus khusus diperlukan teman-teman tunadaksa kursi roda. Karena mereka kan pasti butuh tempat buat mereka jalan, secara pelayanan juga berbeda dengan non disabilitas," lanjut Ajad.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.