Pilkada 2024
Kriteria Cagub DKI dari PDIP yang Penting Setia, Tak Ingin Lagi Di-Ghosting Oleh Kader Terbaiknya
Analis Politik Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai PDIP harus memiliki kriteria khusus dalam mencari sosok cagub DKI Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM - Analis Politik Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki kriteria khusus dalam mencari sosok calon Gubernur DKI Jakarta yang akan diusungnya.
Hal itu untuk menghindari PDIP masuk ke lobang yang sama seperti saat mencalonkan Joko Widodo, kader terbaiknya, sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga membawanya ke tahta tertinggi pemerintahan, Presiden RI.
Pasalnya, menurut Ray, Jokowi meninggalkan PDIP begitu saja tanpa laporan pertanggungjawaban.
Ia tiba-tiba menghilang dari PDIP dan terlihat tendensius mengarah ke partai lain.
Jokowi kini diasosiasikan dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sempat terdengar slogan bahwa PSI ialah Partainya Jokowi.
Agar tak lagi menelan pil pahit kembali dengan Jokowi, Ray mengatakan PDIP lebih cocok mencari sosok seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok baru.
Pasalnya Ahok dinilai merupakan sosok yang tegas, keras dan setia.
"Kata setia itu penting, karena PDIP baru mengalami musibah dengan ditinggalkan begitu saja oleh pak Jokowi tanpa tanggung jawab. Enggak ada laporan pertanggungjawaban pak Jokowi kepada PDI Perjuangan terkait dengan bahwa PDI adalah partai pengusung utamanya," katanya dalam tayangan Youtube Metro TV pada Jumat (29/3/2024).
Seyogyanya, Jokowi membuat laporan atau pamit terlebih dahulu sebelum pergi meninggalkan PDIP.
Namun, kenyataannya Jokowi pergi meninggalkan PDIP begitu saja meski masih berstatus kader.
"Kan mestinya kalau berorganisasi yang benar itu kalau kita mau pergi kita harus tanggung jawab dulu, buat laporan dulu gitu, sejauh apa amanah yang sudah diberikan oleh partai kepada kita. Ya kan kita kerjakan dan setelah itu kalau mau pergi ya pergi," pungkasnya.
PSI cari sosok Jokowi baru untuk Cagub
Nama Kaesang Pangarep muncul dalam bursa calon pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Anak bungsu Presiden Joko Widodo itu dimunculkan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
PSI menginginkan sosok pemimpin di DKI Jakarta yang sama dengan kepemimpinan Jokowi dulu di Jakarta.
"Kita mengusung untuk DKI Jakarta mencari Jokowi Baru. Kenapa? karena di DKI Jakarta memiliki banyak problematika yang kompleks," kata Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana dalam tayangan Youtube Metro TV pada Jumat (29/3/2024).
Sementara itu, Ray agak tergelitik dengan niat PSI yang ingin mencari sosok Jokowi baru untuk menduduki kursi DKI 1.
Menurutnya, sosok yang harus dicari bukan lah Jokowi baru, melainkan sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok baru.
"Karena Jokowi itu hanya 2,5 tahun (menjabat) di Jakarta, yang tampil lima tahun itu adalah Pak Ahok dari awal wakil gubernur ke gubernur lima tahun full. Nah, mungkin yang tepat itu mencari figur Ahok baru bukan mencari Jokowi baru," jawabnya.
Ray pun menilai sosok Kaesang akan sulit diusung oleh PSI lantaran terkendala persyaratan administratif.
Diketahui, syarat administratif itu adalah batas usia menjadi cagub DKI Jakarta sesuai Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
Pada Pasal 7 ayat (2) huruf e menyebutkan, calon gubernur dan wakil gubernur harus berusia paling rendah 30 tahun.
Sedangkan calon wali kota dan wakil wali kota serta bupati dan wakil bupati minimal berusia 25 tahun. Sementara Kaesang baru berusia 29 tahun.
Adik dari Cawapres Gibran Rakabuming Raka itu baru genap berusia 30 tahun pada 25 Desember 2024.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe Bakal Langsung Menyapa Warga Kota Bekasi Usai Dilantik Besok |
![]() |
---|
Pj Teguh Dijadwalkan Bertemu Tim Transisi Kamis Besok, Bakal Bahas Program Unggulan Pram-Rano |
![]() |
---|
Ketua DPRD Harap 7 Februari Pram-Rano Bisa Dilantik Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta |
![]() |
---|
Pilkada Jakarta Berlangsung 1 Putaran, KPU Bakal Kembalikan Anggaran Rp 356 Miliar |
![]() |
---|
Pengamat Soroti Tak Ada Keterwakilan Tokoh Betawi di Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.