Persija Jakarta

The Jakmania Tak Tinggal Diam Persija Dihukum FIFA, Langkah Ini Ditempuh, Krisis Uang Jadi Penyebab?

The Jakmania melalui sang ketua umum Diky Soemarno telah berupaya meminta penjelasan terkait penyebab hukuman yang menimpa Persija Jakarta.

Editor: Wahyu Septiana
Media Persija/Kolase TribunJakarta
Ketum The Jakmania, Diky Soemarno mengaku heran dan bingung dengan kondisi tim jagoannya Persija Jakarta yang kesulitan meraih kemenangan di kompetisi Liga 1. 

Lalu, Persija juga tidak bisa menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Jakarta Internasional Stadium (JIS) di Liga 1 2023/2024.

Persija pun sampai pindah kandang ke Bali untuk menjalani tiga pertandingan kandang.

The Jakmania sendiri pun hanya bisa membantu keuangan Persija lewat penjualan merchandise.

"Kami juga mau membantu Persija untuk menyelesaikan ini."

"Kalau Persija kesulitan uang untuk menyelesaikan ini, ya kami juga bingung."

"Tapi kami akan terus mendorong agar kasus ini bisa diselesaikan," tutup Diky Soemarno.

Ketua Umum Jakmania Diky Soemarno saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Ketua Umum Jakmania Diky Soemarno saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (30/3/2023). (Dionisius Arya Bima Suci/TribunJakarta.com)

The Jakmania Kaget Persija Jakarta Dihukum FIFA

Suporter The Jakmania kaget mengetahui klub kebanggaannya Persija Jakarta secara mendadak mendapatkan hukuman berat dari induk sepak dunia, FIFA.

Kondisi tersebut ditanggapi secara serius oleh Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno.

Ia mengaku kaget mendengar Persija Jakarta mendapatkan hukuman dari FIFA.

"Tentu saja kaget dan ini mengejutkan khususnya bagi The Jakmania yang tahu informasi ini dari pihak luar," kata Diky Soemarno dikutip dari BolaSport.com, Rabu (3/4/2024).

Terkait sanksi tersebut, Diky Soemarno langsung mencari tahu penyebabnya ke manajemen Persija Jakarta.

"Saya tidak tahu Persija sebenarnya tahu apa tidak masalah ini," kata Diky Soemarno.

Ketum Jakmania, Diky Soemarno menilai paling cepat butuh waktu 15 tahun untuk mengubah persepakbolaan Indonesia.
Ketum Jakmania, Diky Soemarno menilai paling cepat butuh waktu 15 tahun untuk mengubah persepakbolaan Indonesia. (Youtube The Leonardo's)

"Mungkin manajemen sudah tahu dan sedang menyelesaikan permasalahan ini," sambungnya.

Setelah mengetahui hukuman dari FIFA, Diky langsung mencari informasi perihal kasus apa yang menimpa Persija.

Sayangnya, Diky tidak menjelaskan kasus yang saat ini datang ke klub berjuluk Macan Kemayoran itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved