Dosen Universitas Pancasila Kunjungi Panti Sosial, Ajak Main Yatim Duafa dan Remaja Terlantar

Dosen-dosen Universitas Pancasila, Jakarta Selatan berkunjung ke Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Bina Remaja Mandiri.

ISTIMEWA
Dosen-dosen Universitas Pancasila, Jakarta Selatan berkunjung ke Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Bina Remaja Mandiri. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Dosen-dosen Universitas Pancasila, Jakarta Selatan berkunjung ke Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Bina Remaja Mandiri.

Kunjungan tersebut, merupakan bagian dari kegiatan Kereta Ramadan Universitas Pancasila 2024.

Kepala Biro Humas dan Ventura Universitas Pancasila, Maharani Ardi Putri, mengatakan kegiatan ini merupakan inisiatif tahunan yang bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dan keberkahan dengan mereka yang membutuhkan.

"Ini merupakan bentuk kolaborasi antara berbagai unit kerja serta program pengabdian kepada masyarakat UP dengan melibatkan para dosen untuk berbagi pengetahuan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki," kata Maharani, Selasa (9/4/2024).

Maharani menjelaskan, PSAA Bina Remaja Mandiri merupakan tempat bagi tumbuh kembang anak yatim dan duafa berusia balita hingga remaja yang terlantar.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah sivitas akademika Universitas Pancasila termasuk mahasiswa juga turut dilibatkan.

"45 anak panti ini berinteraksi dengan para mahasiswa dengan berbagai kegiatan positif seperti bermain permainan edukasi, bercerita, bernyanyi, serta mini games berhadiah," ujar Maharani.

"Selain itu kegiatan lainnya juga termasuk buka puasa bersama, pemberian santunan, donasi kepada para anak yatim duafa dan donasi untuk pengembangan panti, serta kegiatan interaktif lainnya yang dirancang untuk memberikan inspirasi serta motivasi kepada anak-anak panti," tambahnya.

Universitas Pancasila juga melakukan observasi kebutuhan dan asesmen dalam rangka pengembangan panti kepada para pengurus PSAA Bina Remaja Mandiri dalam ruang lingkup psikologis.

"Observasi ini dilakukan secara langsung dengan menghadirkan psikolog anak yang juga merupakan dosen Fakultas Psikologi Universitas Anindya Dewi Paramita," ucap Maharani.

Temukan artikel menarik TribunJakarta.com lainnya lewat Saluran Whatsapp di sini

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved