Cerita kriminal
Penipuan Program Kuliah Doktoral ke Filipina, Ratusan Orang Jadi Korban dengan Kerugian Capai Rp6 M
Ratusan orang jadi korban dugaan penipuan program kuliah doktoral ke Filipina oleh agensi pendidikan. Kerugian capai Rp6 miliar.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA - Kasus dugaan penipuan program kuliah doktoral ke Filipina oleh agensi pendidikan, merugikan banyak korban.
Ada sekitar 207 orang pendaftar, sampai saat ini belum mendapat kejelasan.
Aloysius Bernanda Gunawan salah satu korban mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan anggota grup WhatsApp yang tergabung dalam angkatan 5 program doktoral Philipines Women University (PWU).
"Jadi dari 207 orang ada 85 orang yang memberi kuasa kepada saya untuk urus di sini (laporan polisi di Polres Metro Bekasi Kota)," kata Aloysius.
Laporan dilayangkan pada Senin (8/4/2024), terduga pelaku atau terlapor berinisial BTC yang merupakan pemilik agensi pendidikan.
Agensi milik BTC membuka pendaftaran program kuliah doktoral ke Filipina, sudah ada empat angkatan yang telah lebih dulu berjalan hingga tuntas.
"Ijazahnya diakui karena memang bener kampusnya tidak ada salahnya, jadi mungkin diangkatan pertama, kedua dan ketiga berjalan mulus," ucap Aloysius.
"Angkatan empat ada 137 juga tapi saya gak tau status mereka (sudah lulus atau belum), di angkatan 5 lah yang bermasalah," jelas dia.
Dari total 207 pendaftaran di angkatan lima, masing-masing telah menyetorkan uang sebesar Rp30 juta ke BTC sebagai biaya kuliah.
Namun setelah peserta membayar, kejelasan kapan perkuliahan akan dimulai tak kunjung pasti hingga akhirnya BTC dilaporkan ke Polisi.
"207 orang di angkatan saya, jadi satu orang Rp30 juta kerugiannya kurang lebih Rp6 miliar lebih," jelas dia.
Temukan artikel menarik TribunJakarta.com lainnya lewat Saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.