Viral di media sosial
Tetangga Ungkap Latar Belakang Keluarga Tiktoker Galih Loss, Ayahnya Kerja Serabutan, Ibu Asuh Anak
Latar belakang keluarga Galih Loss diungkap tetangganya. Ayahnya hanya bekerja serabutan sementara ibunya bantu asuh anak.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBUN SELATAN - TikTokers Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss tinggal di perkampungan RT 02 RW 06, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Kediaman Galih terbilang sederhana, memiliki bangunan dua lantai tetapi luas tanahnya tidak besar sekitar 40 meter persegi.
Rumah dengan dominasi warna hijau itu terlihat sepi dari aktivitas penghuninya, pintu gerbang terkunci meski pintu lantai dua dibiarkan terbuka.
Di bagian atas rumah, membentang bendera merah putih berukuran besar yang dipasang terikat menutupi balkon.
Tetangga Galih berinisial A mengatakan, usai penangkapan rumah TikTokers pemilik akun @galihloss3 kosong ditinggal penghuninya.
"Tadi malam pertama bapaknya dulu mungkin mau nengok si Galih, kalau ibunya dibawa ke Pondok Gede lagi sakit juga itu ibunya," kata A, Rabu (24/4/2024).
Galih tinggal di rumah tersebut bersama kedua orang tuanya serta satu orang adik yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Keluarga Galih sudah cukup lama tinggal di lingkungan RW 06 Kelurahan Jatimulya, mereka selama ini hidup sederhana.
"Emang rumah dia (tingkat) bawahnya cuma gini doang (ruang tamu) orang cuma 40 meter (luasnya), atasnya buat tidur, bukan orang kaya dia mah," ungkap A.
Orang tua Galih Loss juga bukan pekerja yang mapan, bapaknya dulu sempat bekerja di sebuah perusahaan tetapi kena PHK.
"Bapaknya juga cuma kuli serabutan kadang ngecat mobil di pabrik apa gitu, kadang nganggur enggak setiap hari kerja gitu," jelas A.
Sementara sang ibu, dia cukup aktif di lingkungan dengan mengikuti pengajian dan kegiatan lain.
Selain itu, ibu Galih Loss juga membantu perekonomian keluarga dengan berkerja sebagai pangasuh anak.
"Kadang emaknya suka berangkat ngaji, kadang juga suka momong (mengasuh) anak orang dibayar sehari Rp30 ribu," jelas dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.