Kabar Artis
Kenang Masa Kecil, Soimah Ngaku Dulu Benci dengan Ibunya: Saya Diperlakukan Tak Seperti Pada Umumnya
Soimah Pancawati pernah bercerita kehidupannya dulu sangat tak mudah. Ia bahkan sempat membenci sang ibunda.
TRIBUNJAKARTA.COM - Seniman sekaligus pengusaha Soimah Pancawati pernah bercerita kehidupannya dulu sangat tak mudah.
Ia bahkan mengaku pernah menbenci sang ibunda, karena selalu dipaksa untuk bekerja mengelola ikan hingga pukul 01.00 dini hari.
Soimah bercerita ikan yang dibeli di tempat pelelangan kemudian diolah keluarganya menjadi ikan asap, ikan pindang, dan kering.
"Dulu aku benci sama ibuku," ucap Soimah, dikutip TribunJakarta dari YouTube Wendy Cagur.
"Karena saya diperlakukan tidak umumnya anak-anak seusiaku,"
"Dari SD aku udah kerja keras, pulang sekolah aku sering nangis,"
"Ikan udah banyak terus aku ngolah ikan sampai jam 1 pagi," imbuhnya.
Di saat anak-anak seusianya belajar dan bermain, hari-hari Soimah lebih banyak dihabiskan untuk bekerja.
"Enggak ada waktu bermain, bahkan ibuku sekolah itu nomor dua, ekstrakulikuler jarang berangkat," ucap Soimah.
"Saya nata ikan sambil nangis,"
"Jangan nangis! Nata yang lurus," imbuhnya meniru ucapan ibunya.
Foto Soimah Pancawati bersama keluarga. Mengenal unggah-ungguh bahasa jawa yang penting dipelajari untuk membentuk sopan santun (Instagram @showimah)
Soimah mengatakan walau mengelola ikan hingga ham 01.00 dini hari, dirinya harus bangun jam 03.00 demi membantu sang ibu yang akan bersiap berdagang ikan di pasar.
Jika dirinya tak bangun, maka Soimah tidak mendapatkan uang saku.
"Jam 3 ibu harus ke pasar, kalau jam 3 aku engga bangun, enggak angkat-angkat, enggak dikasih uang saku Pak," ucap Soimah.
"Kalau mau uang saku ya harus kerja," imbuhnya.
Soimah mengaku tak jarang sepulang sekolah dirinya mencari bayam liar yang ada di selokan untuk dibuat menjadi sayur bening.
"Jadi pulang sekolah nanti nyari lauk sendiri," kata Soimah.
"Nah di selokan kan banyak bayam liar, yaudah kalau aku enggak dapat uang saku, pulang sekolah metikin bayam,"
"Buat di sayur bening, pakai pepaya muda, buat makan," imbuhnya.
Namun Soimah mengaku berkat didikan keras sang ibunda, dirinya bisa menjadi sosok yang kuat.
Punya Pendopo
Soimah memiliki sebuah pendopo super mewah di Yogyakarta.
Pendopo milik Soimah diberi nama Pendopo Tulungo.
Bangunan Pendopo Tulungo terlihat kokoh dengan berbagai penopang kayu jati juga di dalamnya lengkap dengan alat musik Gamelan Jawa.
Pendopo ini disewakan untuk acara pernikahan ataupun pertunjukan kesenian.
Bangunannya luas dan ornamen klasiknya sangat terasa. Kayu-kayu cokelat khas rumah Jawa terasa melekat di pendopo itu.
Daya tampung Pendopo Tulungo bisa mencapai 1.000 orang.
Dengan fasilitas berupa ruang VIP, ruang rias, dapur, kamar transit, mushala, dan lain-lain.
Dipantau dari unggahan Instagram Pendopo Tulungo, pendopo Soimah ini menawarkan wedding package Rp99,7 juta untuk 20 pax.
Adapun fasilitasnya di antaranya vanue Pendopo Tulungo, dekorasi, make up, wedding organizer, master of ceremony, dokumentasi, dan catering.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.