Sisi Lain Metropolitan
Gratiskan Sate Kikil untuk Yatim Piatu, Salah Satu Alasannya untuk Balas Budi ke Almarhum Ibu
Meski hanya berjualan sate kikil, Karsuji menggratiskan dagangannya untuk anak yatim, piatu hingga mereka yang kurang mampu.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Nama Karsuji (36) mungkin belum banyak dikenal orang.
Namun cerita kebaikannya sudah kadung viral lantaran menggratiskan sate kikil buatannya untuk anak yatim, piatu hingga orang-orang yang kurang mampu.
Bukan tanpa alasan, rupanya ada kisah haru dibalik idenya untuk memberikan jualannya itu secara cuma-cuma.
Karib disapa Acil kala berdagang, bapak tiga anak ini mengaku mendapatkan ide kala ekonominya memburuk.
"Sudah lama dari tahun 2004, cuma udah sempat jualan gorengan. (Jadi) berhenti 7 tahun jualan sate. Kemudian lanjut lagi jualan sate pas corona (Covid-19)," jelasnya ke TribunJakarta.com, Senin (29/4/2024).
Ekonomi yang memburuk tak membuatnya patah semangat.
Padahal saat itu rumah pribadinya di Indramayu sampai harus dijual untuk menutupi utang hingga menutupi kebutuhan sehari-hari.
"Pas corona (dagang) gorengan benar-benar (anjlok). Jalanan di lockdown. Akhirnya rumah di kampung dicual," sambungnya.
Di sisi lain ide ini juga didapatnya dengan alasan blas budi untuk almarhum ibunya.
Seperti nasi yang sudah menjadi bubur, Acil mengaku sudah terlanjur menyesal dan hanya bisa merarapi kehidupan gelapnya di masa muda.
Saat itu, Acil mengaku sebagai pemuda yang nakal. Mabuk-mabukan, main judi seolah menjadi makanan hariannya kala itu.
Namun berkat hidayah yang didapat di bulan puasa tahun 2019. Ia mulai memantapkan diri menata ulang kehidupannya.
"Saya nakal kan dulu. Saya menyesal. Akhirnya saya punya niatan menggratiskan dagangan buat almarhum ibu saya, biar pahalanya ngalir buat ibu saya," pungkasnya.
Kini rezekinya kian membaik. Dagangannya acap kali diborong pembeli.
Di mana satu harinya ia pernah menjual 80 porsi dengan harga per porsi yakni Rp10 ribu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.