Para Pedagang Warteg Pikir-pikir Naikkan Harga Makan Gara-gara HET Beras Medium Naik Jadi Rp12.500
Para pedagang Warung Tegal (Warteg) mempertimbangkan menaikkan harga menu usai pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras medium.
Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Para pedagang Warung Tegal (Warteg) mempertimbangkan menaikkan harga menu usai pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras medium.
Ketua Koperasi Warteg Nusantara, Mukroni pertimbangan menaikkan harga ini menjadi pilihan terakhir bila kenaikan HET beras berdampak besar bagi usaha para pedagang.
Pasalnya kenaikan HET beras medium dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram untuk wilayah zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi dikhawatirkan berdampak besar.
"Untuk menutupi biaya tambahan, Warteg mungkin perlu menaikkan harga hidangan mereka," kata Mukroni saat dikonfirmasi di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (29/4/2024).
Pertimbangan menaikkan harga menu tersebut didasarkan karena beras merupakan bahan pokok yang setiap harinya disajikan pedagang Warteg kepada pelanggan.
Sehingga bila HET beras medium di pasaran naik maka para pedagang Warteg terpaksa harus merogoh kantong lebih dalam untuk menjajakan nasi, sekaligus mempertahankan usaha.
"Warteg harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli beras medium yang diperlukan untuk hidangan mereka. Ini bisa mengurangi profitabilitas (keuntungan)," ujarnya.
Mukroni menuturkan kenaikan harga menu ini masih bersifat pertimbangan karena para pedagang Warteg berupaya mencari solusi alternatif untuk mempertahankan usaha mereka.
Menurutnya pedagang Warteg tengah berupaya beralih ke jenis beras lebih murah dibandingkan medium, pun pada satu sisi berisiko mempengaruhi kualitas hidangan.
"Beberapa Warteg mungkin mempertimbangkan untuk beralih ke jenis beras yang lebih murah atau mencari sumber bahan baku lainnya. Namun ini bisa mempengaruhi kualitas," tuturnya.
Sebelumnya pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan relaksasi harga eceran tertinggi beras jenis medium yang mulai berlaku sejak 24 April hingga 31 Mei 2024.
Untuk Zona 1 meliputi wilayah Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi kenaikan HET beras jenis medium terjadi Rp10.900 per kilogram ke Rp12.500.
Untuk Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan HET beras jenis medium naik dari Rp11.500 per kilogram menjadi Rp13.100.
Sementara pada Zona 3 yang meliputi Maluku dan Papua, pemerintah menetapkan kenaikan HET beras medium terjadi dari Rp11.800 per kilogram menjadi Rp13.500 per kilogram.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Hari Ini, Warga Bisa Beli Beras di Acara Gerakan Pangan Murah Polda Metro Jaya, Syarat dan Lokasinya |
![]() |
---|
SOSOK Teguh Setyabudi Eks PJ Gubernur yang Jadi Komut Food Station Setelah Ramai Kasus Beras Oplosan |
![]() |
---|
Geger Beras Oplosan, Pramono Angkat Teguh Setyabudi Jadi Komut Food Station: Track Recordnya Mumpuni |
![]() |
---|
SOSOK Julius Sutjiadi Bos Food Station Gantikan Karyawan Imbas Kasus Beras Oplosan, Kekayaan Rp 26 M |
![]() |
---|
DPRD DKI Minta Pemprov Perketat Pengawasan BUMD, Buntut Dirut Food Station Tersangka Beras Oplosan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.