Ditanggung JKN, Cerita Adel Tak Pikirkan Biaya Selama 3 Hari Jalani Rawat Inap di RS
Tiga hari menjalankan perawatan rawat inap di rumah sakit, Adel (20) tidak memikirkan biaya sama sekali karena ditanggung JKN.
TRIBUNJAKARTA.COM – Tiga hari menjalankan perawatan rawat inap di rumah sakit, Adel (20) tidak memikirkan biaya sama sekali.
Dengan seluruh biaya rawat inap dan sejumlah obat-obatan yang harus dikonsumsinya selama menjalani perawatan itu ditanggung penuh dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dengan menjadi peserta aktif dalam Program JKN, Adel merasa beruntung dalam menghadapi musibah yang dialaminya itu.
Namun, bukan hanya dalam kondisi rawat inap, rawat jalanpun pernah dilalui Adel dan obat-obatan yang diberikan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat Adel terdaftar juga ditanggung penuh oleh Program JKN.
“Kalau terdaftar ke dalam Program JKN itu sendiri sudah cukup lama. Beberapa kali saya gunakan untuk berobat jalan ketika terkena penyakit-penyakit ringan, seperti flu atau demam. Namun, baru kali ini saya sampai harus menjalankan proses pengobatan rawat inap karena mengonsumsi makanan yang salah di waktu lalu. Selama di rawat inap itu, saya mendapatkan pelayanan yang cukup sigap dalam mengatasi keluhan yang saya sampaikan ke para petugas kesehatan. Mereka turut memberikan saran dan menjawab sejumlah pertanyaan yang saya dan keluarga tanyakan terkait alur pelayanan peserta JKN di rumah sakit,” cerita Adel dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4/2024).
Mengalami sakit perut karena sempat salah dalam mengonsumsi makanan ini membuat Adel kapok dan berniat untuk berhenti mengonsumsi makanan sembarangan dan makanan cepat saji.
Namun, di samping itu Adel merasa puas atas pelayanan yang di berikan di rumah sakit. Sebagai peserta JKN, Adel sempat merasa khawatir atas fasilitas khusus yang diberikan untuk pasien BPJS Kesehatan di rumah sakit.
Ternyata, semua pikiran Adel dibantahkan dengan fasilitas kesehatan yang ia dapatkan justru nyaman dan tidak ada pembeda antara pasien umum dengan pasien peserta JKN.
“Saya pikir nantinya saya akan dibedakan dan akan banyak mengelukan pelayanan dan fasilitas yang diberikan, tapi ternyata saya salah. Saya tidak mengalami diskriminasi antar pasien sama sekali. Perawat di sini juga melayani dengan ramah. Saya dan keluarga tidak lagi mengkhawatirkan apapun selama menjalankan proses rawat inap. Dari ketersediaan obat juga lengkap sesuai dengan resep yang dokter berikan. Ternyata bukan hanya tenang dengan semua biaya yang dijamin penuh oleh Program JKN, namun juga dengan fasilitas, alat kesehatan, dan obat-obatan yang tersedia lengkap juga membuat saya dan keluarga lebih tenang,” tutur Adel.
Dengan pengalaman yang telah dirasakan, Adel akan merasa rugi bila dirinya tidak menjadi peserta aktif JKN.
Menurutnya, sangat banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh peserta JKN.
Adel juga berharap masyarakat lain terutama yang belum memiliki jaminan kesehatan untuk dapat merasakan manfaat yang sama seperti yang telah ia rasakan sendiri.
Dengan pesan yang disampaikan Adel ini, ia berharap seluruh masyarakat sudah terdaftar sebagai peserta aktif JKN sehingga tidak ada lagi orang sakit yang terlantar.
“Pemerintah telah menyuguhkan yang terbaik buat kita, kita hanya perlu merasakan manfaatnya dan membuktikan sendiri sebagaimana besar manfaat yang diberikan. Apalagi, Program JKN ini bersifat gotong royong. Sehingga, ketika kita dalam keadaan sehat kita masih dapat membantu masyarakat lain yang sakit dengan tetap membayar iuran tiap bulannya. Menurut saya, semua masyarakat harus selalu cek kepsertaannya untuk tetap aktif, karena sedia payung sebelum hujan itu harus. Semoga makin banyak masyarakat yang tertolong, terutama masyarakat kecil melalui Program JKN,” pesan Adel.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News