Viral di Media Sosial

Namanya Ikut Dituding Menyalahgunakan KIPK, Ini 7 Alasan Ramadha Azzahra Maharani Pertahankan KIPK

Ramadha Azzahra Maharani akhirnya buka suara dan menuliskan alasannya mempertahan KIP Kuliah setelah dituding menyalahgunakan KIPK.

akun X @azarani626872
Ramadha Azzahra Maharani pilih mempertahankan KIP Kuliahnya usai viral. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ramadha Azzahra Maharani merupakan mahasiswi Administrasi Publik 2022 Universitas Diponegoro (UNDIP).

Namanya viral usai dituding menyalahgunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Sejauh ini ia memilih mempertahankan KIP Kuliahnya dengan berbagai alasan.

Bahkan ia melampirkan berbagai bukti lantaran namanya disebut-sebut menyalahgunakan KIP Kuliah.

"Assalamualaikum wr.wb
Selamat malam teman-teman semuanya

Saya Ramadha Azzahra Maharani Administrasi Publik 2022 Universitas Diponegoro
Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak atas viralnya berita yang melibatkan saya di akun
@undipmenfess," ucapnya di akun X @azarani626872 dikutip Rabu, (1/5/2024).


Berikut ini tujuh poin alasan yang diungkapkan Ramadha Azzahra:

1. Saya anak pertama dari 2 bersaudara yang dibesarkan oleh seorang ibu yang merupakan single parent. Ayah kandung meninggalkan saya dan keluarga ketika saya masih kelas 3 SD. Sehingga perekonomian ditopang oleh ibu saya.

2. Ibu saya berprofesi sebagai guru PPPK (non PNS) dengan gaji kurang lebih 3 juta. Alokasi dana gaji orang tua : 1,3 juta untuk saya (include kos 700 ribu 600 ribu makan dll) dan sisanya untuk sekolah adik saya dan keperluan rumah tangga lainnya

3. Saya berjuang untuk membantu ibu saya dalam membayar pendidikan melalui beasiswa prestasi dari SD sampai SMP dengan mendapatkan peringkat paralel dan memenangkan beberapa perlombaan

4. Saya juga mendapatkan beasiswa hampir serupa di SMA Unggulan CT ARSA Foundation milik bapak Chairul Tanjung yang dimana sekolah ini diperuntukkan untuk siswa yang berprestasi namun terbatas dalam perekonomian

5. Proses seleksi yang ketat dan bahkan terdapat survei dan interview langsung di rumah saya oleh tim CT Arsa Foundation untuk mengetahui keadaan perekonomian keluarga saya, interview juga dilakukan dengan ibu dan tetangga saya

6. Dengan lolosnya saya di sekolah ini menunjukkan keabsahan bahwa saya tidak memanipulasi data apapun untuk memperoleh keuntungan. Saya murni memanfaatkan beasiswa untuk pendidikan bukan hal yang lain.

7.Saya mengikuti prorgram lanjutan dari SMA yaitu KIPK untuk melanjutkan perguruan tinggi dan proses verifikasi data serta berkas yang dinyatakan sah tanpa memanipulasi apapun, akan saya lampirkan bukti bahwa saya tidak memanipulasi data mengenai kondisi perekonomian saya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved