Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dunia
Soal Taruna Tewas Diduga Dianiaya Senior, Kepala STIP Jakarta Bantah Adanya Perpeloncoan
Manajemen STIP Jakarta mengklaim tidak ada unsur perpeloncoan dalam kasus tewasnya mahasiswa alias taruna bernama Putu Satria.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Pebby Adhe Liana
Gidion mengatakan, peristiwa saat korban dibopong dari dalam kamar mandi pun terekam jelas di CCTV yang terpasang di dekat pintu toilet tersebut.
Polisi juga sudah mengumpulkan rekaman CCTV itu untuk mendalami kasus tewasnya Putu Satria.
"Saya rasa CCTV cukup clear untuk menceritakan rangkaian peristiwa itu, karena kegiatan ada di kamar mandi, ini kegiatan yang memang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga, ini kegiatan perorangan mereka, jadi tidak dilakukan secara terstruktur ataupun kurikulum ya," papar Kapolres.
Gidion mengatakan, korban merupakan mahasiswa tingkat 1 sementara seniornya di tingkat 2.
Ada dugaan Putu Satria mengalami kekerasan oleh senior-seniornya hingga yang bersangkutan mengalami luka lebam di dekat ulu hatinya.
Kasus dugaan perpeloncoan maut ini awalnya diketahui setelah ada laporan bahwa korban dilarikan ke RS Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Korban kemudian diperiksa dan ternyata diduga tewas akibat mengalami kekerasan fisik di dalam kampus STIP Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara.
Kekinian, polisi sudah memasang garis polisi di toilet pria tempat korban terakhir kali ditemukan tak sadarkan diri.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca berita dan artikel menarik dari TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.