Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Mau Pakai Alat Pengaman
Pekerja yang terjatuh dari atap Stasiun LRT Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan diduga tidak menggunakan alat pengaman saat bekerja.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Pekerja yang terjatuh dari atap Stasiun LRT Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan diduga tidak menggunakan alat pengaman saat bekerja.
Hal itu dikatakan pria bernama Fahmi, petugas sekuriti gedung perkantoran di dekat tempat kejadian perkara (TKP).
"Tadi kata temannya, dia (korban) nggak pakai pengaman," kata Fahmi kepada wartawan di lokasi, Jumat (10/5/2024).
Namun, Fahmi mengaku tidak mengetahui alasan korban tidak menggunakan alat pengaman.
"Sudah dibilangin sama temannya suruh pakai itu (pengaman) nggak mau dia, ngeyel," ujar Fahmi.
Dalam video yang diterima TribunJakarta.com, pekerja yang menjadi korban tampak tergeletak di aspal di pinggir Jalan HR Rasuna Said.
Korban masih mengenakan wearpack atau baju pelindung lengkap dengan helm proyek berwarna merah.
Sebelum terjatuh, korban diduga sedang bekerja membersihkan atap Stasiun LRT Kuningan.
"Lagi bersihin atap, satu tim kerja ada enam orang," kata pria bernama Ruslan yang juga bekerja di proyek LRT.
Hanya saja, Ruslan mengaku tidak mengetahui penyebab korban terjatuh dari atap Stasiun LRT Kuningan.
"Kalau saya tahunya waktu korban sudah di bawah, karena kan pas nengok sudah jatuh," ujar dia.
Ia mengaku tidak mengetahui kondisi terkini korban. Ia hanya menyebut bahwa saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit.
"Iya sudah dibawa ke rumah sakit," ucap Ruslan.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca berita dan artikel menarik dari TribunJakarta.com lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.