Kecelakaan Subang

Biang Masalah Penyebab Bus Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan Mulai Terkuak, Jadul dan Dimodifikasi

Misteri penyebab kecelakaan bus pariwisata Trans Putera Fajar yang ditumpangi oleh rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, perlahan mulai terkuak.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Kondisi bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024) malam. Kecelakaan rombongan SMK Lingga Kencana Depok itu membuat 11 orang meninggal dunia. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Misteri penyebab kecelakaan bus pariwisata Trans Putera Fajar yang ditumpangi oleh rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, perlahan mulai terkuak.

Ternyata bus yang alami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) malam itu, tak hanya mengalami rem blong.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap, ada banyak hal ganjil yang ditemukan dari bus bernomor polisi AD 7524 OG tersebut.

Kabid Lalu Lintas Dishub Subang, Djamaluddin mengatakan berdasar hasil penyelidikan KNKT bersama pihaknya dan Dishub, didapati bahwa bus tersebut merupakan bus modifikasi.

Meski secara fisik bus tersebut tampak baik dan terlihat seperti bus baru, ternyata didapati fakta bahwa bus itu merupakan keluaran jadul yang sudah dimodifikasi menjadi tipe High Decker.

"Mobil tersebut terbuat tahun 2006. Terlihat dari rangka besi sasisnya buatan pabrikan Hino," ujar Djamaluddin, kepada awak media, Senin(13/5/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

"Bus Maut Puter Fajar ini merupakan bus jadul tahun 2006 yang disulap jadi High Decker. Tampak dari luar, tampilannya seperti mobil keluaran baru tapi dalamnya nya jadul," bebernya.

Selain itu, ada banyak temuan masalah dalam bus tersebut.

Kata Djamaluddin, massa uji KIR bus itu sudah habis pada pertengahan 2023 lalu.

Sementara hingga kini, bus tersebut belum melakukan uji KIR lagi.

Ia pun menyebut, ada dua hal yang bisa menjadi pemicu terjadi kecelakaan pada Sabtu malam itu.

Berdasar hasil pemeriksaan sementara, ditemukan adanya kebocoran gas dan oli pada bagian pengereman bus.

"Hasil sementara pemeriksaan tim KNKT dan Dishub, serta mekanik dari HINO, di bagian pengereman ditemukan terdapat kebocoran gas atau angin dan oli," katanya.

"Penyelidikan terhadap bangkai bus tersebut, sampai sore ini masih terus dilakukan. Nanti selanjutnya akan kami sampaikan hasil-hasil temuan lainnya yang bisa dijadikan bahan untuk mengungkap kasus kecelakaan maut tersebut," beber dia.

Jeritan siswa pecah saat bus terguling

Sebelumnya, kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan perpisahan pelajar kelas XII SMK Lingga Kencana Depok, mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan 33 orang luka.

Sang guru bernama Adewiyah, korban selamat dalam kecelakaan itu menceritakan detik-detik mencekam saat bus terguling.

Dikatakan, bus tersebut awalnya mengangjut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok yang barusaja melakukan study tour di kawasan Lembang.

Akan tetapi saat menuju Depok, bus alami kecelakaan di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sekitar pukul 18.45 WIB malam.

Menurut cerita Adewiah, bus awalnya dalam kondisi normal selama dalam perjalanan dari Cihampelas ke arah Ciater.

Hingga kemudian, bus bersama rombongan istirahat untuk makan dan salat magrib di sebuah rumah makan.

"Namun, saat melanjutkan perjalanan setelah makan di RM Bang Jun dan salat Magrib, tiba-tiba sekitar lima menit perjalanan, bus langsung oleng dan menabrak mobil Feroza serta tiga motor sebelum akhirnya terguling," kata Adewiah dikutip dari WartakotaLive.com.

Menurutnya, sang kondektur memang sempat melakukan perbaikan terhadap bus itu usai istirahat makan dan salat magrib sebelum melanjutkan perjalanan.

"Namun, nahas baru jalan lima menit, mobil saat memasuki turunan langsung oleng, terus nabrak mobil Feroza dan tiga motor hingga akhirnya terguling," katanya.

Hal ini lalu membuat siswa dan seisi bus panik.

Jeritan para siswa seketika pecah ketika bus tergulinh dan menambak mobil serta motor di depannya.

"Anak-anak langsung menjerit sambil mengucapkan takbir 'Allahu Akbar! Allahu Akbar!' Hingga akhirnya mobil terguling dan kita sudah tak tahu apa-apa lagi," ucapnya.

 

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.

Baca berita dan artikel menarik dari TribunJakarta.com lainnya di Google News.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved